Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Afghanistan Minta Perlakuan Khusus Dalam Produk Industri

Pemerintah Afghanistan mengharapkan perlakuan khusus terhadap produk industri yang diimpor Indonesia dari negeri tersebut
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bersama tamu konferensi kerjasama perdamaian dan keamanan di Kabul, Rabu (28/2/2018). Nomor dua dari kiri adalah Wapres Jusuf Kalla./Reuters
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bersama tamu konferensi kerjasama perdamaian dan keamanan di Kabul, Rabu (28/2/2018). Nomor dua dari kiri adalah Wapres Jusuf Kalla./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Afghanistan mengharapkan perlakuan khusus terhadap produk industri yang diimpor Indonesia dari negeri tersebut.

Pemerintah Afghanistan pun berharap Indonesia dapat berinvestasi di sana. Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam menerima Kepala Eksekutif Pemerintahan Afghanistan Abdullah Abdullah.

“Mereka sendiri tentu mengharapkan ada investasi Indonesia di Afghanistan dan mereka mengharapkan produk Aftghanistan juga bisa masuk ke Indonesia dan tentunya mereka minta supaya mereka mendapatkan treatment khusus itu yang tadi dibicarakan,” kata Airlangga di Istana Wakil Presiden RI, Kamis (4/10/2018).

Menurut Airlangga, pemerintah Afghanistan meminta perlakuan khusus agar produk yang mereka  ekspor ke Indonesia bisa bersaing. Oleh karena itu, Indonesia akan mendorong produk unggulan Afghanistan yang diimpor ke Tanah Air seperti bahan baku herbal untuk farmasi.

Kendati demikian, Airlangga menjelaskan dalam waktu dekat kedua negara akan melakukan capacity building terlebih dahulu.

“Supaya saling mengetahui potensinya baru kemudian nanti ditingkatkan ke level investasi dan juga kunjungan ke Afghanistan. Tapi yang paling penting kita dorong B to B dan mereka melihat pengembangan industri Indonesia relatif unggul dari mereka. Mereka ingin belajar bagaimana membuat industrial policy,” ujarnya.

Kendati demikian, Airlangga menyebut belum bisa merinci perlakuan khusus yang akan diberikan pada Afghanistan.

Adapun terkait kerja sama tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hubungan ekonomi dan industri kedua negara ke depan memang akan ditingkatkan. Akan tetapi Indonesia akan terlebih dahulu membantu perwujudan perdamaian di sana.

Seperti diketahui Afghanistan merupakan negara yang dilanda perang sejak lama. Sebelumnya, Indonesia selalu terlibat dalam proses perdamaian di negara tersebut.

Jusuf Kalla pun pernah mengatakan saat delegasi Afghanistan mengunjungi Indonesia dalam momentum konfereni ulama tiga negara, jika ingin membangun ekonomi yang lebih baik terlebih dahulu harus menciptakan perdamaian.

“Hari ini pertemuan bilateral bagaimana kita memajukan hubungan baik dengan ekonomi, industri dan juga perkembangan [lainnya]. Tapi tentu Indonesia dapat mengambil peran dalam upaya pedamaian di Afghanistan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Abdullah pun angkat bicara. Dia mengatakan potensi pengembangan kerja sama kedua negara ke depan bisa terus ditingkatkan.

Terlebih Indonesia dan Afghanistan telah mempererat hubungan baik setelah Presiden Joko Widodo berkunjung ke sana pada awal 2018.

“Ada banyak potensi untuk pengembangan kerja sama. Terima kasih untuk program capacity building dan dukungan teknis untuk industri kami. Dan di sektor kementerian semalam kami bertemu Kadin dan Ketua Kadin mendorong peningkatan bisnis kedua negara dan mencari kesempatan untuk bekerja sama dalam investasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper