Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin meningkatkan promosi inklusi keuangan secara global sebagai satu cara memperbaiki kelautias dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla saat melakukan pertemuan bilateral dengan UN Secretary General Advocate For Inclusive Finance For Development Ratu Maxima dari Belanda di areal Markas PBB.
Wapres berharap kerja sama kedua belah pihak dapat terus ditingkatkan dalam hal tersebut.
“Harapan kami yang mulia mendukung pengembangan lebih lanjut inklusi keuangan di Indonesia,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi Juru Bicara Wakil Presiden RI Husain Abdullah, Rabu (26/9/2018).
Hal tersebut diutarakan Wapres Kalla bukan tanpa alas an karena pemerintah ingin mempercepat inklusi keuangan di Indonesia, khususnya dalam bentuk usaha mikro kecil dan menengah alias UMKM dan kredit usaha rakyat atau KUR.
Dengan demikian, harapannya adalah semua sektor usaha memiliki akses ke lembaga keuangan.
Dalam kesempatan itu JK pun menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah memperluas inklusi keuangan kepada masyarakat dengan memaksimalkan teknologi untuk memperluas jaringan agen-agen secara daring.
Dalam pertemuan tersebut, Kalla juga menyampaikan beberapa kemajuan inklusi keuangan di Indonesia di antaranya penyederhanaan dan penyelerasan agen-agen daring serta mengintegrasikan bantuan pemerintah dan mengoptimalkan penggunaan kartu elektronik.
Hal itu penting mengingat peran dunia digital telah mempengaruhi kehidupan dan aktivitas masyarakat agar kehidupannya dapat lebih mudah dan efektif. Salah satunya pada bidang financial technology (fintech).
Fintech mempengaruhi kebiasaan transaksi masyarakat menjadi lebih praktis dan efektif. Fintech pun membantu masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan dan meningkatkan literasi keuangan.