Bisnis.com, MALANG—Penjualan produk secara daring lewat market place sangat menjanjikan karena pasarnya terus berkembang.
Umi Tursini, pemegang brand Salvo untuk produk tas, sepatu, dan sandal, mengatakan dari 100% transaksi daring, yang menggunakan market place hanya 2% dari jutaan warga Indonesia.
“Ini merupakan sebuah peluang yang sangat besar bagi siapapun yang ingin mengembangkan bisnisnya,” ucapnya di Malang, Jumat (21/9/2018).
Dengan ceruk pasar sebesar itu, kata dia, dirinya berhasil meraih omzet Rp1 miliar. Jika terus berkembang, maka penjualan produk lewat daring di market place akan semakin besar. Dengan proporsi sebesar itu, maka peluang bagi produsen maupun reseller untuk memanfaatkan market place masih sangat terbuka.
Menurut dia, bisnis yang dia geluti bisa berkembang a.l juga karena faktor kemampuan Bahasa Inggris.
Dia berfikir untuk menekuni bisni tersebut bermula saatdirinya menempuh pendidikan doktor di Universitas New South Wales, Australia, yang suka berbelanja secara daring.
Menjadi penggemar belanja daring, lambat laun muncul keingintahuannya terkait seluk beluk bisnis daring. Ia pun iseng-iseng mencari tahu, utamanya untuk bisnis yang mengandalkan konsep market place.
Menggunakan e-commerce dengan konsep market place, dia menegaskan, merupakan bisnis yang menjanjikan. Hal ini terbukti dimana hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, ia telah memiliki 3 gudang besar untuk menyimpan berbagai produk tas, sepatu hingga sandal, yang setiap harinya mendapat 1.000 hingga 4.000 pemesanan.
“Pengguna internet nggak mungkin berkurang, tapi selalu bertambah. Saya yakin kedepannya market place jauh menjanjikan,” katanya.
Hingga September 2018 ini, hampir semua market place digelari dagangan Umi seperti Lazada, Tokopedia, Shoppie, Zilingo.nya. Bahkan, saat ini Salvo menjadi produk nomor 1 di Jawa Timur dan Top Seller nomor 5 di Indonesia.
Ia pun berhasil mendayagunakan sekitar 200 pengrajin tas, sepatu dan sandal untuk membantu memenuhi suplai produknya.
Selain kemauan yang sungguh-sungguh, Umi mengaku kemampuan berbahasa Inggris juga menunjang keberhasilannya. Berbekal bahasa internasional ini, ia mampu menjalin kerjasama dengan banyak CEO dari dalam dan luar negeri yang dapat memperlancar usahanya.
Seiring perkembangan teknologi, dia menegasklan, peluang usaha sebetulnya sangat banyak dan ada di mana saja. Hanya tidak semua orang mau memulai langkah.
"Everyone punya keinginan, tapi yang mau menjalankan atau action itu yang susah. Jadi bagi yang ingin mulai berbisnis, bisa dengan memanfaatkan market place,” ujarnya.