Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Regio Aviasi Industri Agung Nugroho dan Dirut PT OSO Sekuritas Indonesia Hamdriyanto menandatangani nota kesepahaman sebagai simbol kerja sama di antara kedua pihak di Pameran Habibie Festival 2018, Kamis (20/9/2018).
Penandatanganan kerja sama ini disaksikan langsung oleh komisaris PT RAI Ilham A Habibie dan Sugiharto, komisaris PT OSO Sekuritas Indonesia Icuk Sugiarto, dan CIO dari PT RAI Desra Ghazfan.
Nota kesepahaman (MoU) tersebut juga menjadi tanda awal keikutsertaan OSO Sekuritas Indonesia dalam Program Penggalangan Dana untuk Pengembangan Pesawat R80 yang digagas Regio Aviasi Industri (RAI).
OSO Sekuritas akan menjadi financial advisor dan investment banker bagi PT Regio Aviasi Industri untuk tahapan fase full scale development.
Agung Nugroho mengatakan bahwa selama 5 tahun ke belakang RAI telah berhasil mengembangkan konsep pesawat terbang.
Setelahnya, pesawat akan didesain lebih detail dan RAI akan melakukan kerja sama atau kontrak dengan para pemasok peralatan sistem pesawat terbang.
"Rencananya kami akan buat empat pesawat untuk diuji terbang dan dua pesawat yang diuji di darat untuk memastikan kekuatan strukturnya,"ujar Agung.
Dia menambahkan bahwa proses produksi pesawat yang dimulai awal 2019 dan diperkirakan selesai pada 2024 akan memakan biaya lebih dari Rp20 triliun.
Produksi pesawat R80 tengah menjalankan fase full scale development yang direncanakan selesai pada 2025. Artinya pada tahun yang sama pesawat tersebut sudah siap diterbangkan untuk kepentingan komersial.
Program pengembangan pesawat R80 ini diharapkan menjadi bukti bahwa Indonesia juga mampu memproduksi pesawat yang mampu mengakomodasi kebutuhan transportasi udara di Indonesia atau tidak berhenti hanya sebagai konsumen.