Bisnis.com, JAKARTA —
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi dengan Vice President of CBO of Overseas Business Divison Park Doo-soo dan disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Seoul, Korea Selatan, pekan ini.
“Kerja sama Indonesia dan Korea sudah berlangsung lama dan terus meningkat terutama dalam pembangunan infrastruktur,” kata Basuki melalui siaran pers, Kamis (19/9/2018).
Sebelumnya, Basuki melakukan pertemuan dengan Executive Director Korea Exim Bank Yang Hwan-joon. Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana-rencana kerja sama selanjutnya di bidang pembangunan infrastruktur.
Kerja sama yang sedang berjalan adalah pembangunan Bendungan Karian dengan biaya sebesar Rp1,07 triliun yang pendanaannya sebagian berasal dari pinjaman Pemerintah Korsel.
Pembangunan Bendungan Karian juga diikuti pembangunan saluran pembawa air baku melalui proyek Karian Serpong Conveyance System dengan biaya sekitar Rp2,83 triliun yang sebagian berasal dari pinjaman Pemerintah Korsel.
Baca Juga
Melalui conveyance, air baku dibawa hingga ke lima tempat pengolahan air atau Sistem Penyediaan Air Minum Regional Karian-Serpong dengan nilai investasi sekitar Rp6,56 triliun melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha.