Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KLBF Semakin Memperkuat Lini Bisnis Makanan Sehat

PT Kalbe Farma Tbk. terus memperkuat segmen usaha makanan sehat dengan menyiapkan 80 jenis produk baru hingga 2025 di kelompok produksi health and happiness (H2).
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius (kedua kiri), memberikan paparan didampingi Presiden Komisaris Irawati Setiady (dari kiri), Direktur Bernadus Karmin Winata, dan Direktur Bujung Nugroho, saat RUPST di Jakarta, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius (kedua kiri), memberikan paparan didampingi Presiden Komisaris Irawati Setiady (dari kiri), Direktur Bernadus Karmin Winata, dan Direktur Bujung Nugroho, saat RUPST di Jakarta, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. terus memperkuat segmen usaha makanan sehat dengan menyiapkan 80 jenis produk baru hingga 2025 di kelompok produksi health and happiness (H2). 

I Ketut P. Karastha, Manager Bisnis Kalbe Farma, menuturkan saat ini lini H2 telah memiliki 23 jenis produk. Emiten berkode saham ini menargetkan dapat menambah sekitar enam produk baru pada tahun depan.

“Saat ini tren [konsumen] adalah memperbaiki pola hidup, mendukung kebutuhan nutrisi, hingga mencegah penyakit kronis,” kata Karastha di sela-sela peluncuran produk H2 Tepung Kelapa dan H2 Gula Kelapa, Kamis (20/9).

Tingginya keinginan untuk menjalankan gaya hidup sehat, lanjutnya, tidak didukung oleh kesiapan bahan baku yang memenuhi.

Oleh karena itu, Kalbe akan menyediakan produk-produk yang memenuhi gaya hidup sehat dengan memproduksi bahan makanan yang siap dikonsumsi dengan cita rasa yang tetap disukai oleh konsumen.

“Kami sedang mengembangkan model [bisnisnya]. Orang maunya langsung siap dan praktis. Oleh karena itu, kami siapkan produk-produk ready to eat,” katanya.

Karastha menyebutkan lini health and happiness Kalbe telah diperkenalkan sejak 2014. Namun, fokus untuk memproduksi bahan pangan sehat mulai dilakukan sejak tahun lalu sehingga lini bisnis ini belum memberikan pemasukan yang signifikan bagi divisi obat bebas perseroan.

“[Nilai penjualan masih] jauh sekali dibandingkan bisnis Saka Farma [sub divisi obat bebas],” katanya.

Kendati demikian, Karastha meyakini lini bisnis tersebut akan semakin besar seiring dengan kesadaran masyarakat untuk kembali ke bahan alami. Apalagi, kata dia, Indonesia kaya akan bahan baku yang potensial untuk dikembangkan dalam skala industri.

“Seperti tepung melinjo. Ini jenis produk yang potensial karena nutrisinya bagus,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian, kandungan dalam melinjo mirip dengan kandungan yang ada dalam anggur merah. Namun, melinjo memiliki keunggulan berupa zat antioksidan yang lebih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper