Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kemasan Tumbuh Melambat, Ini Penyebabnya

Pertumbuhan industri kemasan hingga akhir tahun ini diproyeksikan berada di kisaran 5%--6% dengan nilai pasar sekitar Rp90 triliun.
Petugas menyiapkan BBM dalam kemasan di Posko cek poin Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/6). Pertamina menyediakan BBM dalam kemasan di wilayah yang dilalui pemudik./ANTARA-Dedhez Anggara
Petugas menyiapkan BBM dalam kemasan di Posko cek poin Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/6). Pertamina menyediakan BBM dalam kemasan di wilayah yang dilalui pemudik./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA--Pertumbuhan industri kemasan hingga akhir tahun ini diproyeksikan berada di kisaran 5%--6% dengan nilai pasar sekitar Rp90 triliun.

Ketua Federasi Pengemasan Indonesia, Henky Wibawa mengatakan selama 3 tahun terakhir, pertumbuhan industri packaging melambat dari 10% menjadi single digit. Salah satu faktor yang menyebabkan perlambatan ini adalah perubahan gaya hidup yang menyebabkan tuntutan permintaan kemasan juga berubah.

"Market sekarang didominasi kalangan muda yang lebih aware terhadap produk sehat dan ramah lingkungan, juga produk siap saji. Tetapi, tidak semua perusahaan kemasan siap dengan teknologinya," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Menurutnya, dengan perubahan gaya hidup masyarakat tersebut, industri kemasan harus mulai memikirkan inovasi supaya produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan. Selain itu, kecenderungan kaum milenial yang berbelanja ketika membutuhkan juga disebutkan sebagai salah satu penyebab perlambatan industri kemasan.

"Karena belum siap teknologinya, sekarang diisi dengan kemasan yang tidak tepat dan terkadang kemasan tidak layak," kata Henky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper