Bisnis.com, NANNING, China — Sektor teknologi dan maritim akan menjadi pintu masuk bagi China dan Asean untuk saling memperkuat kerja sama, terutama dalam mewujudkan megaproyek One Belt One Road (OBOR).
Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan, peningkatan kerja sama sektor teknologi tersebut terwujud dalam tema yang diusung dalam The 15th China-Asean Expo (CAEXPO) yang bertajuk “Jointly Building The 21 Century Maritim Silk Road, Forging The China Asean Community of Innovation”.
Dia melanjutkan, dalam pameran CAEXPO, produk yang akan ditonjolkan a.l. produk industri informasi, produk kecerdasan artifisal, teknologi konservasi energi dan produk berinovasi tinggi.
“Inovasi disorot, karena tahun ini menandai Tahun Inovasi China-ASEAN. Jumlah ruang untuk paviliun produk teknologi tinggi pun meningkat dua kali lipat dari tahun lalu," ujarnya, Selasa (11/9/2018) malam.
Dia menambahkan, nantinya akan ada 80 perusahaan pelaku dagang daring yaang saling bertukar pikiran dan menjalin kerja sama untuk meningkatkan perdagangan lintas batas antara China dan Asean. Kesepakatan-kesepakatan di sektor dagang daring dan teknologi tersebut, diharapkan dapat memperkuat kembali kehadiran Jalur Sutra Maritim yang menghubungkan China dan Asia Tenggara di masa lampau.
Adapun, di sektor maritim, kerja sama akan dilakukan dengan melakukan diskusi antarpejabat negara terkait di China dan Asean. Kerja sama maritim di sektor logistik akan menjadi salah satu fokus pembicaraan antarpejabat negara
.
Sementara itu, dalam pameran CAEXPO 2018 kali ini jumlah perusahaan yang ikut serta mencapai 2.780 perusahaan. Tidak hanya dari negara anggota kerja sama perdagangan bebas China-Asean Free Trade Area (CAFTA) saja, peserta pameran juga datang dari negara lain yang masuk dalam kerangka proyek OBOR.
Negara-negara tersebut adalah Tanzania, Sri Lanka, Pakistan, Nepal, Australia, Jerman, Italia dan Spanyol. Negara-negara tersebut akan menyunbang 114 perusahaaan non-CAFTA yang akan memamerkan produknya di CAEXPO 2018.
Selain itu, negara lain yang diundang dan diharapkan bisa menjadi calon investor dan pembeli a.l. Mesir, Ethiopia, Iran, India, Rusia, Ukraina, Inggris, dan beberapa negara non-CAFTA lainnya.
Adapun, Indonesia sebagai salah satu negara anggota CAFTA, akan menghadirkan 66 perusahaan dari dalam negeri untuk ikut serta dalam CAEXPO 2018. Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, perusahaan tersebut akan memamerkan produk makanan, minuman, kerajinan tangan, dekorasi rumah dan pernak-pernik lainnya. Secara lebih khusus pada tahun ini, Indonesia akan memamerkan produk-produk dari Sumatera Barat.
“Paviliun Indonesia ukurannya pun tahun ini lebih besar, mencapai 2.160 meter persegi. Harapan kami masyarakat Nanning dan dunia semakin tertarik dan menikmati produk-produk Indonesia,” ujarnya.