Bisnis.com JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menargetkan penyaluran pembiayaan senilai Rp1,2 triliun pada tahun ini.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan target tersebut terbagi menjadi Rp750 miliar untuk pembiayaan konvensional dan Rp450 miliar untuk syariah.
“Syariah memang lebih kecil karena selama 12 tahun kami beroperasi, porsi syariah memang masih sekitar 21% dari total penyaluran. Tahun 2017 kami mendirikan Direktorat Pembiayaan Syariah. Sebelumnya, syariah masih lebih kecil, 2016 saja masih Rp200 miliar,” katanya, Senin (10/9).
Kendati demikian, realisasi penyaluran pembiayaan hingga akhir kuartal III/2018 ini masih 12% dari target atau sekitar Rp144 miliar. Hal ini disebabkan oleh moratorium yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM pada 6 bulan yang lalu
“Kami perlu melakukan perubahan mulai regulasi, termasuk Structural Equation Modeling [SEM] dan penyusunan SOP. Kami harus hati-hati dalam menentukan setiap langkah karena ini menggunakan APBN,” tuturnya.
Namun, Braman tetap optimistis target tersebut dapat tercapai dalam 4 bulan ke depan. Salah satunya dengan meningkatkan kemitraan dengan sejumlah industri keuangan. Agar tidak memberatkan pelaku UMKM, pihaknya juga telah menetapkan batas bunga maksimal bagi setiap lembaga keuangan.
Hingga saat ini, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pembiayaan total senilai Rp8,5 triliun sejak beroperasi pada 2008. Adapun pembiayaan syariah masih berkontribusi sekitar 21% atau Rp1,8 triliun. Sekitar 40% disalurkan langsung kepada UMKM dan 60% disalurkan melalui lembaga keuangan.
Badan layanan umum di bawah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini telah bermitra dengan 4.300 koperasi di seluruh Indonesia, 1 juta pelaku UMKM, dan menyerap 1,84 juta tenaga kerja.
Tak hanya koperasi, LPDB-KUMKM juga telah bekerja sama dengan perbankan dan industri keuangan non bank seperti multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, terdapat 189 lembaga keuangan mikro hingga Juli 2018 atau bertambah 14,54% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun nilai total aset lembaga keuangan mikro meningkat 66,67% menjadi Rp500 miliar pada Juli 2018