Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia: Indonesia Respons Tepat Atas Depresiasi Rupiah

Country Director Bank Dunia Untuk Indonesia, Rodrigo Chavez menyebutkan gerakan pemerintah yang fokus pada dua isu yakni defisit fiskal dan defisit neraca berjalan menjadi pendekatan yang sangat baik dalam rangka mengontrol keadaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) menjawab pertanyaan wartawan didampingi Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves, seusai acara Indonesia Economic Quarterly March 2018 The World Bank, di Jakarta, Selasa (27/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) menjawab pertanyaan wartawan didampingi Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves, seusai acara Indonesia Economic Quarterly March 2018 The World Bank, di Jakarta, Selasa (27/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA - Bank Dunia menilai pemerintah Indonesia telah memberikan respons yang baik dalam menghadapi pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini.

Country Director Bank Dunia Untuk Indonesia, Rodrigo Chavez menyebutkan gerakan pemerintah yang fokus pada dua isu yakni defisit fiskal dan defisit neraca berjalan menjadi pendekatan yang sangat baik dalam rangka mengontrol keadaan.

"Fakta bahwa seluruh pemerintah mempertimbangkan dua isu ini, saya rasa mereka telah merespons dengan sangat kredibel dan dengan pendekatan yang sangat baik untuk mengontrol situasi yang mencuat," katanya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Senin (10/9/2018).

Menurutnya respons baik pemerintah juga tampak dari kerja sama yang antara kabinet dan bank sentral.

Dia menambahkan bahwa kondisi sulit ini tak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi di saat yang sama Indonesia juga dinilai cukup stabil karena memiliki fundamental serta fungsi respons kebijakan publik yang baik. "Bank Sentral tetap independen tetapi bukan berarti tak ada kerja sama," tambahnya.

Lebih lanjut, Rodrigo mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya masih belum mengubah prediksi terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni sebesar 5,2%. "Kami masih belum mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi tetapi saya tidak melihat adanya pernurunan besar saat ini," pungkasnya.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berakhir melemah 37 poin atau 0,25% di level Rp14.857 per dolar AS pada hari ini, Senin (10/9/2018), setelah mampu ditutup menguat 73 poin atau 0,49% di posisi 14.820 pada Jumat (7/9).

Pada perkembangan terpisah, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyatakan Indonesia masih tahan banting didukung konsumsi rumah tangga dan investasi yang tetap kuat.

“Bank Indonesia akan terus melakukan intervensi dalam pasar mata uang dan obligasi serta memperkuat respons kebijakannya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan membatasi inflasi,” kata Mirza.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper