Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memantau pembangunan rumah untuk masyarakat di daerah yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Non Vertikal tertentu Penyediaan Perumahan di setiap provinsi di Indonesia.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, monitoring dengan Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) ini sangat dibutuhkan guna mendukung pendataan Program Satu Juta Rumah. Dengan demikian, seluruh pembangunan rumah dapat terdata dengan baik.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, jumlah capaian Program Satu Juta rumah pada 2015 mencapai 699.770 unit, pads 2016 meningkat menjadi 805.169 unit, dan pada 2017 lalu meningkat lagi menjadi 904.758 unit.
Per 20 Agustus 2018 ini, imbuh Khalawi, jumlah pembangunan rumah sudah mencapai angka 582.638 unit. Kementerian PUPR pun tetap optimis bahwa dalam jangka waktu 4,5 bulan ke depan pembangunan rumah yang saat ini sedang dalam proses pembangunan bisa selesai tepat waktu.
“Masih ada waktu 4,5 bulan lagi. Pembangunan rumah kami taget selesai sekitar bulan Oktober dan November,” ujar Khalawi melalui siaran pers, Minggu (2/9/2018).
Agar proses monitoring di lapangan dapat terlaksana dengan baik, Khalawi juga meminta agar Kepala SNVT PP maupun PPK yang bertanggung jawab atas pembangunan rumah dapat terjun langsung ke lapangan. Hal itu diperlukan untuk memastikan pembangunan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Baca Juga
“Saya minta Kepala SNVT PP dan PPK yang bertanggung jawab di daerah untuk ke lapangan. Jangan keluar kota kalau memang tidak diperlukan. Mereka juga harus buat strategi dan minta agar kontraktor pelaksana bisa bekerja siang dan malam untuk mengejar target pembangunan rumah agar bisa selesai tepat waktu,” tandasnya.