Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat penunjukan Penanggung Jawa Proyek Kerjasama (PPJK) pada proyek sistem penyediaan air minum (SPAM Jatigede.
PPJK perlu segera ditunjuk karena kajian awal prastudi kelayakan atau outline business case (OBC) ditargetkan selesai pada akhir 2018.
Anggota BPPSPAM unsur Profesi, Poppy Indrawati Janto, mengatakan pihaknya turut memfasilitas penyusunan kajian awal prastrudi kelayakan proyek SPAM Jatigede.
Baca Juga
Poppy menyebut, draft OBC KPBU SPAM Regional Jatigede akan dibahas bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda), PDAM, dan pemangku kepentingan terkait.
Laporan kajian awal prastudi kelayakan diharapkan bisa diserahkan kepada PPJK SPAM Jatigede pada akhir 2018. Untuk itu proses penunjukkan PPJK SPAM Jatigede diperlukan agar koordinasi antarpemangku kepentingan berjalan mulus.
“Kami berharap pada akhir tahun 2018, draft OBC KPBU SPAM Regional Jatigede sudah diserahkan kepada PJPK sehingga target pembangunan kontruksi SPAM Jatigede pada 2020 dapat terpenuhi” ujar Poppy dalam keterangan yang dilansir dari laman resmi BPPSPAM, Selasa (28/8/2018).
Sebagaimana diketahui, SPAM Jatigede akan memanfaatkan debit air Waduk Jatigede sebagai sumber air baku. Air dari Waduk Jatigede akan dialirkan untuk masyarakat dan industri yang ada di daerah Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon.
Kapasitas SPAM Jatigede dirancang 3.500 liter per detik. Pembanguannya dilakukan dalam dua tahap dengan investasir mencapai Rp.4 triliun.
Pada tahap pertama, SPAM dibangun dengan kapasitas 1.500 liter per detik sedangkan pada tahap kedua sebesar 2.000 liter per detik.