Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kajian Awal SPAM Jatigede Rampung Akhir 2018

BPPSPAM mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat penunjukan Penanggung Jawa Proyek Kerjasama (PPJK) pada proyek sistem penyediaan air minum (SPAM Jatigede.
Suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)./Antara-Aprillio Akbar
Suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)./Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat penunjukan Penanggung Jawa Proyek Kerjasama (PPJK) pada proyek sistem penyediaan air minum (SPAM Jatigede.

PPJK perlu segera ditunjuk karena kajian awal prastudi kelayakan atau outline business case (OBC) ditargetkan selesai pada akhir 2018.

Anggota BPPSPAM unsur Profesi, Poppy Indrawati Janto, mengatakan pihaknya turut memfasilitas penyusunan kajian awal prastrudi kelayakan proyek SPAM Jatigede.

Poppy menyebut, draft OBC KPBU SPAM Regional Jatigede akan dibahas bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda), PDAM, dan pemangku kepentingan terkait.

Laporan kajian awal prastudi kelayakan diharapkan bisa diserahkan kepada PPJK SPAM Jatigede pada akhir 2018. Untuk itu proses penunjukkan PPJK SPAM Jatigede diperlukan agar koordinasi antarpemangku kepentingan berjalan mulus.

“Kami berharap pada akhir tahun 2018, draft OBC KPBU SPAM Regional Jatigede sudah diserahkan kepada PJPK sehingga target pembangunan kontruksi SPAM Jatigede pada 2020 dapat terpenuhi” ujar Poppy dalam keterangan yang dilansir dari laman resmi BPPSPAM, Selasa (28/8/2018).

Sebagaimana diketahui, SPAM Jatigede akan memanfaatkan debit air Waduk Jatigede sebagai sumber air baku. Air dari Waduk Jatigede akan dialirkan untuk masyarakat dan industri yang ada di daerah Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon.

Kapasitas SPAM Jatigede dirancang 3.500 liter per detik. Pembanguannya dilakukan dalam dua tahap dengan investasir mencapai Rp.4 triliun.

Pada tahap pertama, SPAM dibangun dengan kapasitas 1.500 liter per detik sedangkan pada tahap kedua sebesar 2.000 liter per detik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper