Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leasing Kemahalan, Garuda Menjerit. Kontribusinya 24,5% ke Biaya Operasional

PT Garuda Indonesia Tbk. mengeluhkan soal biaya sewa pesawat dan biaya lain dalam perjanjian kontrak yang diklaim lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai pesaing lain.
Petugas lapangan melakukan proses persipan lepasa landas pesawat Garuda Indonesia jenis ATR 72-600 yang akan meakukan penerbangan perdana menuju Bau-Bau (Sulawesi Tenggara) di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/9/2014).Bisnis-Paulus Tandi Bone
Petugas lapangan melakukan proses persipan lepasa landas pesawat Garuda Indonesia jenis ATR 72-600 yang akan meakukan penerbangan perdana menuju Bau-Bau (Sulawesi Tenggara) di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/9/2014).Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. mengeluhkan soal biaya sewa pesawat dan biaya lain dalam perjanjian kontrak yang diklaim lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai pesaing lain.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan dari total 132 unit pesawat yang dioperasikan sebanyak 91% adalah sewa. Adapun, pesawat yang merupakan milik maskapai pelat merah tersebut adalah enam unit Airbus 330 dan enam unit Bombardier CRJ-1000.

"Biaya sewa pesawat yang kami keluarkan lebih tinggi 1,5 hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan maskapai pesaing lain di kawasan Asia Pasifik," kata Pahala dalam rapat dengar pendapat di Gedung DPR, Senin (27/8/2018).

Selain biaya leasing, pihaknya mengungkapkan emiten berkode GIAA tersebut masih diwajibkan menyetor biaya tambahan kepada lessor dengan jumlah yang tidak sedikit. Setiap tahun, Garuda harus membayar US$150 juta—US$200 juta dalam bentuk cadangan untuk biaya pemeliharaan pesawat.

Berdasarkan laporan keuangan Garuda, biaya sewa pesawat mencapai US$517,1 juta sepanjang semester I/2018. Nilai tersebut relatif sama dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Biaya sewa tersebut berkontribusi hingga 24,5% dari total biaya operasional sepanjang semester lalu. Akan tetapi, porsi tersebut masih di bawah biaya bahan bakar (fuel) yang mencapai 30,3% pada periode yang sama.

Sepanjang semester I/2018, Garuda telah berhasil membukukan operating revenue sebesar US$1,9 miliar dengan pertumbuhan sebesar 5,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper