Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya Targetkan Garap Tol Solo-Yogya Tahun Depan

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menargetkan bisa memulai konstruksi ruas tol Solo-Yogyakarta pada tahun depan.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menargetkan bisa memulai konstruksi ruas tol Solo - Yogyakarta pada tahun depan.
 


Adhi Karya bakal berkongsi dengan Grup Gama untuk menggarap ruas yang ditaksir menghabiskan investasi sebanyak Rp19 triliun.
 


Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengatakan ruas tol Solo - Yogyakarta akan menjadi tonggak baru perseroan dalam bisnis tol. Pasalnya, selama ini Adhi Karya belum pernah berkecimpung secara signifikan dalam investasi jalan tol.
 


Berdasarkan laporan keuangan Adhi Karya, sejauh ini perseroan tercatat berpartisipasi dalam ruas tol Bali Mandara dengan porsi hanya 2%.
 


Budi menuturkan, di ruas Solo - Yogyakarta, Adhi Karya mengempit porsi 40% sedangkan 60% sisanya berasal dari partisipasi Grup Gama dan perusahaan swasta lainnya.
 


Untuk diketahui, Grup Gama berkiprah di bisnis properti lewat entitas Gamaland. Grup ini dimiliki Ganda dan Martua Sitorus, pemilik Grup Wilmar. 
 


"Kami sudah mengajukan diri sebagai pemrakarsa bersama Gama Group dan DMT [Daya Mulia Turangga]. Kami berharap tahun ini bisa dilelang sehingga tahun depan sudah bisa konstruksi fisik," ujarnya di Jakarta, Senin (20/8/2018).


 
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, Adhi Karya telah mengusulkan ruas tol yang membentang dari Cilacap - Yogyakarta - Solo sepanjang 213 kilometer. Total investasi untuk membangun jalan tol tersebut diestimasi mencapai Rp46,9 triliun. 


 
Budi menuturkan, sebagian segmen ruas tol Solo - Yogyakarta akan dibangun dengan konstruksi melayang atau elevated sepanjang 15 km. Konstruksi melayang menurutnya menjadi salah satu faktor nilai investasi pembangunan tol mencapai Rp19 triliun. Pasalnya, konstruksi melayang membutuhkan biaya tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan konstruksi tapak tanah.
 
Untuk diketahui, konstruksi melayang menjadi jalan tengah rencana pembangunan jalan tol yang melintas wilayah Yogyakarta. Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X menolak rencana pembangunan jalan tol bila ada pembebasan lahan di daerah Prambanan. Raja Yogyakarta itu khawatir pembebasan lahan akan menghilangkan sejumlah situs yang belum terindentifikasi dan diverifikasi. 
 


Selain ruas Solo - Yogyakarta, Adhi Karya juga mengincar ruas tol lain melalui jalur prakarsa. Adhi Karya bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk, PT Acset Indonesia Tbk, dan PT Triputera Utama Selaras sudah mengusulkan prakarsa pembangunan tol Cikunir--Ulujami sepanjang 36,5 km dengan estimasi biaya invesatsi Rp22,5 triliun.
 


Budi mengatakan, porsi perseroan di konsorsium yang digalang Nusantara Infrastructure itu hanya minoritas.
 


Dia menyebut, perusahaan bersandi saham ADHI itu juga membidik ruas-ruas lainnya dengan porsi minoritas. Namun, sejauh ini, ruas Solo - Yogyakarta menjadi ruas tol dengan partisipasi terbesar.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper