Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shell Paparkan Skenario Hadapi Dunia Tanpa Emisi 2070

PT Shell Indonesia memperkenalkan skenario terbaru Shell yakni “SKY”, yang menggambarkan sebuah visi masa depan ketika masyarakat bersama-sama membantu mewujudkan terciptanya dunia bebas emisi pada 2070. 
Think Efficiency 2018. /Shell Lubricant,
Think Efficiency 2018. /Shell Lubricant,
Bisnis.com, JAKARTA– PT Shell Indonesia memperkenalkan skenario terbaru Shell yakni “SKY”, yang menggambarkan sebuah visi masa depan ketika masyarakat bersama-sama membantu mewujudkan terciptanya dunia bebas emisi pada 2070. 

Darwin Silalahi, Country Chairman/President Director PT Shell Indonesia, mengatakan bahwa skenario terbaru Shell dibalut dalam agenda Scenario Forum, yang bertujuan untuk memperkaya pemikiran kritis para pemimpin dan pengambil keputusan dalam memahami segala peristiwa yang mungkin terjadi dan ketidakpastian sebagai upaya mencapai dunia rendah karbon melalui skenario Sky. 

"Shell telah menjadi pelopor dalam mengembangkan skenario yang digunakan untuk mengeksplorasi masa depan dan memperdalam pemikiran strategisnya selama hampir 50 tahun. Hal ini memungkinkan dilakukannya sebuah diskusi terbuka tentang upaya, tantangan dan kesempatan yang dapat digunakan oleh masyarakat, pasar dan pemerintah dalam mencapai sasaran Paris Agreement, “ tuturnya dalam pembukaan Shell Scenario Forum, Selasa (14/8/2018).

Menurutnya, masa depan dengan net-zero emissions akan mungkin terjadi apabila pemangku kepentingan dapat membangun pemahaman dan tindakan bersama antara sektor publik-swasta, dan berkolaborasi lintas sektor.
Pada kesempatan yang sama, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menyambut baik visi Shell melalui sebuah skenario yang dapat membantu dunia, termasuk Indonesia, dalam mencapai Paris Agreement untuk menahan peningkatan suhu rata-rata bumi di bawah 2 derajat Celsius.

Indonesia, lanjut Luhut, memiliki komitmen dalam memenuhi Paris Agreement melalui berbagai upaya, a.l. dengan penurunan emisi gas rumah kaca nasional, pengurangan emisi dari asap kebakaran hutan dan lahan, pengembangan energi terbarukan (EBT) dan inisiasi industri hijau. Melalui upaya yang dilakukan, dalam rentang waktu dua tahun, Indonesia berhasil mengurangi emisi sektor energi sebesar 46,31 juta ton, melampaui target 31 juta ton. 

Dalam Skenario Shell sendiri, selama lebih dari dua dekade, telah memasukkan isu perubahan iklim. Shell New Lens Scenario, 'Gunung (Mountains)' dan 'Lautan (Oceans)', mengeksplorasi dua cara pandang abad ke-21. 

Keduanya mengambil isu-isu global yang mendesak seperti ketegangan politik, globalisasi, urbanisasi, dan aksi iklim, dan menggunakannya sebagai lensa untuk melihat bagaimana dunia bisa berkembang. Hanya saja, hasil dari dua skenario tersebut menggambarkan pencapaian net-zero emission di akhir abad, artinya skenario tersebut gagal mencapai sasaran suhu Paris Agreement. 

Cho-Oon Khong, Chief Political Analyst, Shell Scenario Team menyebut Skenario Sky dibangun berdasarkan beberapa skenario Shell sebelumnya dan merupakan sebuah jalur yang memungkinkan secara teknologi, industri dan ekonomi mencapai tujuan-tujuan Paris Agreement. Sky merupakan skenario yang paling kami yakini untuk tercapainya emisi CO2 0% pada 2070.

“Mulai saat ini hingga 2070, tingkat elektrifikasi energi akan mencapai lebih dari tiga kali lipat, dengan jumlah pembangkit listrik global mencapai hampir lima kali lipat dibandingkan pada saat ini. Elektrifikasi akan mencapai 50% dari total konsumsi energi di akhir tahun 2070” katanya.

Dia menambahkan Sky sudah memprediksi, setengah dari total penjualan mobil global akan didominasi kendaraan listrik di awal 2030, dan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2050 dimana semua mobil di dunia telah menggunakan energi listrik. 

Pada yang sama , beragam sumber energi baru juga akan tumbuh hingga 50 kali lipat dengan ketersediaan energi utama berasal dari energi terbarukan. 

“Meskipun membawa berita gembira, skenario Sky tidak dapat menjamin tercapainya tujuan Paris Agreement tanpa adanya sinergi antara masyarakat, pasar dan pemerintah. Skenario ini menunjukan bahwa berbagai perubahan penting akan dicapai melalui langkah yang berbeda di lokasi yang berbeda.” ujarnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper