Bisnis.com, JAKARTA-- PT Jakarta Propertindo (Jakpro), BUMD milik pemprov DKI Jakarta akan kembali menyiapkan sejumlah proyek properti setelah fokus pada penugasan pembangun LRT selama beberapa tahun belakangan.
Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto, mengatakan perusahaan akan bertransformasi terhadap potensi pasar. Perusahaan, lanjutnya, telah memiliki anak usaha bernama PT Pulomas Jaya yang akan mengelola dan mengembangkan 300 ha lahan di Pulomas. Bedasarkan total luas lahan itu, 100 ha diantaranya merupakan zona ungu untuk komersial.
Perusahaan pun tengah berdiskusi dengan BUMN dan BUMD lainnya untuk menggarapnya secara sinergi.
"Lahan itu lebih besar dari SCBD dan Senayan. Kami sedang diskusikan baik dengan Wika, Adhi Karya ataupun PP. BUMN/BUMD ini ibarat gula banyak semut: Yang datang padahal dulunya apalah itu BUMD," katanya Minggu (12/8/2018).
Dwi menekankan proyek ini tidak akan menggunakan Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang telah digelontorkan oleh Pemprov DKI.
Jakpro, lanjutnya, akan membuat desain superblok ini untuk ditawarkan kepada investor yang berminat. Dengan demikian, nantinya Jakpro juga akan memperoleh pemasukan dari pendapatan berulang.
Baca Juga
Menurutnya, pada kuartal akhir tahun ini, perusahaan akan terlebih dahulu meluncurkan lahan komersial 3 ha dengan estimasi kebutuhan pendanaan sekitar Rp850 miliar.
Selain itu, tambah dia, optimalisasi pengembangan proyek ke depannya akan didukung oleh lini usaha perusahaan lainnya, yaitu Jakarta Konsultindo. Anak usahanya ini akan bergerak mencari lanbank baru yang potensial.
"Kami juga harus pikirkan membuat building capacity. Kalau sudah mengoptimalkan landbank ya harus cari lahan di lainnya. Memangnya BUMD nggak boleh bergerak di luar wilayah, seperti Medan, Surabaya, Jawa Tengah? Itu yang kami diskusikan," tekannya.