Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres 2019, Ini Pandangan Asosiasi Konsultan

Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) memandang para kontestan yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 bakal melanjutkan rencana pembangunan nasional.
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) memandang para kontestan yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 bakal melanjutkan rencana pembangunan nasional.

Program pembangunan yang ditawarkan masing-masing kontestan dinilai akan menjadi pertimbangan rakyat dalam memilih presiden dan wakil presiden masa jabatan 2019-2014.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Inkindo, Nugroho Pudji Rahardjo mengatakan masing-masing kubu, baik petahana maupun penantang akan melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang sudah berjalan.

"Siapapun yang terpilih, tetap akan membawa kebaikan. Siapapun yang menang kan juga akan melakukan evaluasi," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (10/8/2018).

Untuk diketahui, hari ini pasangan Joko Widodo dan K.H Ma'ruf Amin mendaftarkan pencalonan presiden dan wakil presiden. Kubu petahana ini akan berhadapan dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Nugroho berharap, proses pencalonan hingga tahap pemilihan nanti bisa berjalan kondusif. Pasalnya, momentum Pilpres amat mempengaruhi laju perputaran roda bisnis.

Menurut Nugroho, saat ini program pembangunan yang berjalan sejak 2014 memang belum selesai walaupun di sisi lain secara parsial pemerintah tengah mengevaluasi proyek-proyek infrastruktur.


Di sisi lain, kalangan konsuktan menilai ceruk pasar konsultansi akan tetap menjanjikanhingga sepuluh tahun ke depan.

Nugroho menyebut, paket pekerjaan konsultansi konstruksi diprediksi bakal mencapai 300.000 paket pada 2028 mendatang dari posisi tahun ini sebanyak 156.000 paket.

"Prospek konstruksi tetap cerah. Terlebih bagi kami konsultan, setiap tahapan mulai dari ide, program, FS [feasibilitu study] hingga pemeliharaan dan pengoperasian [proyek konstruksi] itu membutuhkan konsultan," jelasnya.

 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper