Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jajal Rute Baru, AirAsia Group Bidik Empat Destinasi Wisata

AirAsia Group membidik empat dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia menjadi rute baru yang akan diterbangi dari bandara pengumpul utamanya, yakni Kuala Lumpur Malaysia.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--AirAsia Group membidik empat dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia menjadi rute baru yang akan diterbangi dari bandara pengumpul utamanya, yakni Kuala Lumpur Malaysia.

Presiden Direktur dan CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menyebut empat destinasi tersebut adalah Banyuwangi di Jawa Timur, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Belitung, dan Silangit di Sumatra Utara. Bahkan, keempat destinasi tersebut sudah dipantau sejak awal tahun ini.

"Mengapa kami bikin rute dari KL [Kuala Lumpur], karena itu adalah main hub AirAsia. Artinya, nanti bisa mendatangkan wisatawan dari beberapa negara di jaringan kami untuk membantu pemerintah mencapai jumlah kunjungan 20 juta wisman," kata Dendy, Kamis (2/8/2018).

Dia menuturkan rute Kuala Lumpur bisa menghubungkan ke beberapa kota di China, India, Australia, Jepang, dan Korea Selatan. Dengan demikian, rute tersebut sekaligus bisa mempromosikan dan mempermudah wisman untuk mengakses Indonesia.

Akan tetapi, lanjutnya, dari keempat destinasi tersebut hanya Silangit dan Belitung yang sudah siap. AirAsia sudah membuka rute penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Silangit, sedangkan untuk ke Belitung proses akan rampung pada tahun ini.

Dendy menyebut Banyuwangi masih terkendala soal landasan pacu (runway) Bandara Blimbingsari yang belum memadai untuk didarati pesawat rute jarak menengah hingga jauh. Pesawat yang biasa digunakan untuk rute internasional adalah Airbus A320 memiliki berat saat lepas landas (take off weight) sebesar 73,5--75 ton.

Sementara itu, imbuhnya, panjang runway bandara saat ini hanya 2.250 meter. Dibutuhkan setidaknya 2.500 meter agar maskapai tidak perlu mengurangi jumlah penumpang di bawah kapasitas maksimal pesawat.

Hal serupa juga terjadi pada bandara di Labuan Bajo. Selain runway yang kurang tebal untuk Airbus A320, terdapat bukit yang bisa mengganggu pesawat saat lepas landas (take off) maupun mendarat (landing).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper