Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengapresiasi eksistensi Toko Milik Rakyat (Tomira) yang dikembangkan koperasi di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
"Program Tomira ini bisa dijadikan sebagai model pengembangan produk koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) di seluruh Indonesia,” kata Puspayoga pada acara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-71 Tingkat Provinsi DI Yogyakarta, di Kulon Progo, Rabu (25/7/2018).
Dia mengatakan kemandirian sebuah daerah sangat bergantung pada kemampuan penetrasi koperasinya, sehingga potensi ekonomi daerah tidak hanya bergantung pada pelaku ekonomi besar.
Meski harus mandiri, Puspayoga berharap masyarakat dapat tetap toleran terhadap semua pelaku ekonomi yang berkontribusi terhadap daerah, termasuk investor asing.
“Dengan semangat kemandirian ekonomi berbasis koperasi, bukan berarti kita menjadi tertutup dengan produk negara lain. Ekspor bisa meningkat, begitu juga dengan impor untuk bahan baku penguat produk ekspor. Kita tidak boleh anti asing, melainkan harus saling menguntungkan dan melengkapi,” ucap Puspayoga.
Oleh karena itu, Puspayoga mengajak seluruh pegiat koperasi untuk memasuki dunia teknologi digital sesuai tuntutan zaman. "Sekarang zamannya teknologi. Suka atau tidak suka, koperasi harus mau memasukinya bila tidak ingin ketinggalan."
Adapun, Puspayoga mengatakan kontribusi koperasi terhadap PDB sudah mencapai 4,48%. Dia berharap kontribusinya semakin baik, dengan lebih banyaknya koperasi yang berhasil membantu ekonomi masyarakat di daerah.