Bisnis.com, JAKARTA - Terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini dinilai akan berimbas positif pada peningkatan ekspor budidaya udang.
Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI) Iwan Sutanto mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah tentu memiliki imbas positif terhadap eksportir udang. "Udang hampir 90% komoditas ekspor. Depresiasi ini akan meningkatkan ekspor udang, tapi perlu waktu," ujarnya, Minggu (8/7/2018).
Hal itu juga berdampak pada iklim usaha budidaya yang positif sehingga dapat meningkatkan kapasitas budidaya udang.
Selama ini ekspor udang dikirim ke Amerika Serikat dan Uni Eropa. Menurutnya, kondisi distabilitas perekonomian global yakni terjadinya perang dagang antara AS dan China tak akan banyak berdampak terhdapa industri perikanan dan udang.
"Di daftar impor udang di AS, China sudah tidak di perhitungkan lagi. China malah salah satu negara yang kami incar selain pasar AS dan Uni Eropa," kata Iwan.