Bisnis.com, JAKARTA--Singapore Airlines Group melaporkan tingkat isian penumpang (seat load factor/SLF) meningkat menjadi 79,6% pada Mei 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (27/6/2018), selisih peningkatan yang diperoleh sebesar 2,6 poin. Dari persentase tersebut, jumlah penumpang yang sudah dilayani oleh gabungan dari Singapore Airlines, SilkAir, dan Scoot mencapai 2,86 juta orang.
Dalam uraiannya, SLF maskapai Singapore Airlines meningkat sebesar 2,1 poin menjadi 78,7%. Sebanyak 1,64 juta penumpang telah dilayani atau meningkat hingga 5,8% dibandingkan dengan Mei 2017.
Tingkat isian penumpang berhasil meningkat di seluruh wilayah, kecuali wilayah Eropa yang mengalami pertumbuhan kapasitas melebihi permintaan pada awal musim panas. Adapun, wilayah lain seperti Asia Timur, Amerika, Pasifik Barat Daya, Asia Barat, dan Afrika tumbuh 2,5--4,4 poin.
Saat ini, SIA memiliki 21 armada A350-900s, ditambah 46 pesanan lagi termasuk tujuh varian ULR. Armada pesawat A350-900ULR pertama akan dikirimkan pada September, dan tujuh armada lain akan dikirimkan pada akhir tahun ini.
Selain itu, SilkAir mengalami kenaikan sebesar 17,% dari sistem angkutan penumpang, atau lebih tinggi dari pertumbuhan kapasitas sebesar 11,9%. Hal tersebut menyebabkan persentase tingkat isian penumpang juga mengalami peningkatan sebesar 3,2 poin menjadi 73,5%.
Persentase SLF untuk kategori wilayah Asia Barat mencapai 80%. Akan tetapi, pertumbuhan tertinggi justru terjadi pada wilayah Asia Timur dan Pasifik sebesar 4 poin dari hasil tahun lalu yang hanya 66,9%.
SilkAir telah mengangkut 398.000 penumpang pada Mei 2018 atau meningkat 10,9% dari tahun sebelumnya yakni 359.000.
Maskapai lain di bawah naungan SIA Group adalah Scoot yang mencatat pertumbuhan pada sistem angkutan penumpang sebesar 17,9%, yang melebihi ekspansi kapasitas sebesar 12,5%. Oleh karena itu, persentase tingkat isian penumpang meningkat sebesar 3,9 poin menjadi 85,3%.
Tingkat isian penumpang di seluruh wilayah meningkat karena adanya permintaan yang melebihi perubahan kapasitas. Peningkatan terus dialami pada rute-rute tertentu seperti ke India, Asia Tenggara, China, Australia, serta rute Hak Angkut Kelima (Fifth Freedom) menuju Asia Utara dan Amerika.
Beberapa waktu lalu, Scoot membuka rute penerbangan baru Singapura--Pekanbaru dengan frekuensi empat kali seminggu yang akan dioperasikan oleh pesawat Airbus A320. dengan tambahan Pekanbaru, menyusul Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Palembang, saat ini Scoot telah memiliki lima destinasi di Indonesia.
Selain kinerja maskapai dalam hal penumpang, SIA juga melaporkan perkembangan bisnis kargonya. Secara keseluruhan, persentase tingkat isian kargo berada pada 3,9 poin lebih rendah, dengan adanya penurunan lalu lintas kargo sebanyak 3,3% dibandingkan dengan pertumbuhan kapasitas sebesar 2,7%.
Tingkat isian kargo mengalami penurunan di seluruh rute wilayah dikarenakan permintaan tidak dapat mengimbangi perubahan kapasitas. Penurunan terbesar dialami oleh wilayah Amerika sebesar 7,3 poin menjadi 61,1%.
Tingkat isian kargo masing-masing wilayah antara lain Eropa 71,7%, Pasifik Barat Daya 58,4%, Asia Timur 56%, serta Asia Barat dan Afrika 72,7%.
Guna meningkatkan kapasitas produksi, SIA Group berencana mendatangkan 21 unit pesawat dalam konfigurasi regional selama tahun keuangan 2018/19.
Pengiriman pesawat terdiri dari tujuh unit Boeing 787-10, tiga unit Airbus A380-800, tujuh unit Airbus A350-900ULR, dan empat unit Airbus A350-900. Seluruh pesawat tersebut, kecuali satu unit A350-900, mulai beroperasi pada 31 Maret 2019.
Selain itu, lima unit Boeing 777-200ER, empat unit Airbus A330-300, satu unit Boeing 777-200, dan satu unit Airbus A380-800 akan dinonaktifkan dari operasional. Termasuk armada pesawat 787-10 pertama, total operasional armada SIA akan bertambah menjadi 117 pesawat pada akhir tahun keuangan 2018/19