Bisnis.com, JAKARTA - Sejak Rabu (20/6/2018), integrasi alan tol JORR diberlakukan. Di balik kebijakan tersebut, ternyata memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat.
Kebijakan itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.382/KPTS/M/2018, tentang penetapan golongan jenis kendaraan bermotor, tarif, dan sistem pengumpulan tol secara integrasi pada tol JORR yang akan berlaku Rabu (20/6/2018).
Integrasi JORR akan melibatkan tol JORR seksi W1,W2U, W2S, S, E1, E2, E3, ATP (SS Penjaringan sampai dengan Kebon Bawang) dan jalan tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami. Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu tempuh perjalanan masyarakat di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta.
“Dengan begini hambatan transaksi di gerbang tol akan berkurang,” ujar Direktur Utama PT Hutama Karya Bintang Perbowo, Selasa (19/6/2018).
Bintang mengatakan peningkatan waktu tempuh akan tercermin pada pengurangan transaksi dari yang sebelumnya dua kali, menjadi satu kali. Diharapkan perubahan positif ini dapat meningkatkan efisiensi waktu perjalanan masyarakat, khusus untuk kegiatan distribusi logistik.
“Terutama untuk kegiatan distribusi logistik, karena JORR dan Tol Akses Tanjung Priok (ATP) memang memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pergerakan kendaraan logistik,” kata Bintang.
Untuk pengguna tol jarak pendek mengalami kenaikan harga, terkait hal tersebut, Bintang mengatakan, untuk menggunakan tol jarak pendek terdapat pilihan melalui jalan arteri, karena pada dasarnya tol JORR dan ATP dibangun untuk memudahkan angkutan logistik.
Sementara itu, dengan adanya efisiensi waktu tempuh dan biaya tol melalui integrasi ini, diharapkan biaya logistik bisa lebih efisien sehingga membuat ongkos produksi lebih efisien.