Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Pertamina Pastikan Pasokan LPG Aman

Bisnis.com, JAKARTA PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan LPG 3 Kg bersubsidi dan LPG Non Subsidi aman.
Warga membeli tabung elpiji 3 kilogram di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/3)./Antara-Basri Marzuki
Warga membeli tabung elpiji 3 kilogram di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/3)./Antara-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan LPG 3 Kg bersubsidi dan LPG Non Subsidi aman jelang Idulfitri 2018.

Berdasarkan pantauan Satgas Ramadhan dan Idulfitri (RAFI) 2018, per 11 Juni 2018 realisasi penjualan LPG secara keseluruhan telah mencapai 27.800 Metrik Ton (MT) per hari atau naik hampir 20% dibanding kondisi normal.

Sementara perseroan telah menyiapkan stok LPG lebih dari 362.000 MT di seluruh wilayah Indonesia dengan ketahanan stok 17 hari.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, mengatakan naiknya konsumsi LPG sesuai prediksi sebelumnya.

Sebagai informasi, kesiapan Satgas RAFI dalam memasok LPG telah dimulai sejak H-30 dengan memperkirakan kenaikan konsumsi LPG menjadi rata-rata 24.000 MT per hari, atau naik 4% dari kondisi normal yang hanya sebesar 23.000 MT per hari. Konsumsi LPG diperkirakan naik bertahap hingga jelang Hari Raya Idul Fitri.

Menilik kenaikan konsumsi LPG ini, selain menambah pasokan, Pertamina bekerja sama dengan Pemda setempat melaksanakan pasar murah sebagai antisipasi kenaikan permintaan secara drastis.

Pasar murah ini guna memberikan rasa aman bagi masyarakat bahwa stok LPG selalu tersedia. Pasar murah telah dilakukan di beberapa lokasi, di antaranya, Kabupaten Jembrana dan Buleleng, Bali.

Pertamina juga melakukan monitoring harga dan stok, bersama dengan institusi terkait, seperti yang telah dilakukan di Kabupaten Bantaeng – Sulawesi Selatan.

Pertamina bersama Dinas Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan, Biro Perekonomian menemukan peningkatan harga LPG 3 kg di tingkat pengecer, menjadi antara Rp 22.000 – Rp 30.000 per tabung. Sedangkan, harga di tingkat pangkalan antara Rp 15.000 – Rp 17.000 per tabung.

“Indikasi peningkatan harga yaitu rush buying/ pembelian dengan jumlah di atas normal oleh konsumen sehingga penyaluran menjadi tidak merata. Kami mengharapkan peran serta masyarakat untuk membeli LPG dalam jumlah yang wajar sesuai dengan kebutuhannya. Untuk ini, pangkalan LPG atau SPBU yang menjadi pangkalan berperan sebagai stabilisator harga,”jelas Adiatma.

Adiatma mengimbau masyarakat yang membutuhkan informasi seputar LPG, BBM atau mengenai Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Contact Center di nomor 1 500 000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper