Bisnis.com, JAKARTA— China mampu mempertahankan pertumbuhan ekspornya di level yang relatif tinggi, yaitu sebesar 12,6% pada Mei, meski sedikit lebih lambat dibandingkan April.
Kinerja ekspor Mei, dinilai masih memberikan kabar baik bagi para pembuat kebijakan Beijing, di saat para petinggi negara tersebut melakukan negosiasi perdagangan dengan pemerintah Amerika Serikat.
Impor China dilaporkan mengalami kenaikan pada Mei, dengan laju tercepat terhitung sejak Januari. Angka tersebut dirilis, saat pemerintah China berjanji pada mitra dagang termasuk AS untuk mengambil sejumlah langkah guna meningkatkan angka impor.
Seperti diketahui, China menjadi pengekspor terbesar dunia. Ketegangan perdagangan meningkat dengan Amerika Serikat, yang pekan lalu memperingatkan akan terus mengejar tarif impor China.
"Kinerja perdagangan di kuartal II (diperkirakan) lebih baik dari yang diharapkan, dan berpeluang mendorong kenaikan pertumbuhan PDB kuartal II," kata Betty Wang, senior China Economist ANZ, seperti dikutip Reuters, Jumat (8/6/2018).
Negosiasi perdagangan putaran ketiga antara China dan AS telah dilakukan akhir pekan lalu di Beijing.