Bisnis.com, JAKARTA - - PT Summarecon Agung Tbk mencatat unit Bisnis Investasi dan Manajemen Properti meraup pendapatan sebesar Rp 1,40 triliun, meningkat sebesar Rp 52 miliar (1%).
Direktur Utama SMRA Adrianto P Adhi menjelaskan nit bisnis ini berkontribusi sebesar 31% atas total pendapatan Perusahaan, terutama pendapatan dari pusat perbelanjaan yang memiliki kontribusi sebesar 95% atas total pendapatan dari unit bisnis ini.
Unit bisnis lainnya, yaitu hotel, klub olah raga, town management, rumah sakit dan fasiltas lainnya mencatat pendapatan sebesar Rp 637 miliar, naik sebesar Rp 148 miliar (30%).
Berkontribusi sebesar 11% atas total pendapatan Perusahaan selama tahun berjalan dan hanya 1% atas total laba usaha Perusahaan.
Pada laporan keuangan 2017, Perseroan juga melaporkan pendapatan sebesar Rp 5,64 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 4% dengan laba bersih sebesar Rp 509 miliar. Unit Bisnis Pengembangan Properti masih merupakan unit usaha yang memberikan kontribusi pendapatan dan laba usaha tertinggi yaitu sebesar Rp 3,60 triliun (64% dari total pendapatan) dan Rp 876 miliar (65% dari total laba usaha).
Dalam RUPS, Direksi melaporkan, Summarecon berhasil memperoleh pra-penjualan pemasaran sebesar Rp 3,6 triliun di tahun 2017 atau meningkat 18% dibandingkan tahun 2016, di mana segmen produk rumah berkontribusi sebesar 46%, ruko 25%, apartemen 14%, kavling komersial 12% dan 3% untuk produk lainnya.
Hasil ini diperoleh di tengah pertumbuhan penjualan properti residensial yang masih rendah sepanjang tahun 2017. Merujuk dari hasil survei Bank Indonesia, pertumbuhan penjualan properti residensial sepanjang tahun 2017 berada di rentang 2,6%-4,2%, sedangkan rata-rata pertumbuhan penjualan 3 tahun terakhir adalah sebesar 9,2%.
"Pada 2018 ini dengan berlangsungnya Pilkada serentak dan persiapan menuju Pemilu tahun 2019, Kami masih optimis bahwa Summarecon dapat beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini dengan menargetkan pra-penjualan pemasaran tahun 2018 sebesar Rp 4 triliun atau kenaikan sebesar 12% dibandingkan tahun 2017,"katanya Kamis (7/6/2018).
Target tersebut diharapkan dapat dicapai dengan dibukanya lokasi pengembangan baru di Makassar yang akan menjadi lokasi pengembangan ke-6 oleh Summarecon.