Bisnis,com, JENEWA - Indonesia mendesak Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) untuk secara serius menggalang dukungan mitra pembangunan guna mengatasi masalah pengangguran di Palestina.
Hal tersebut ditegaskan oleh Indonesia di hadapan Dirjen ILO, Guy Ryder, dan para peserta Pertemuan Tingkat Menteri Ketenagakerjaaan Gerakan Non Blok (GNB) yang berlangsung di Jenewa, Swiss, 7 Juni 2018.
“Saat ini, tingkat pengangguran di Palestina yang tertinggi di dunia. Hal ini terjadi karena pihak Israel terus membatasi aktivitas para pekerja dan pengusaha di wilayah pendudukan Israel di Palestina. Sehingga kegiatan ekonomi” tegas Menteri Ketenagakerjaan RI, Hanif Dhakiri melalui keterangan resmi, Kamis (7/6/2018).
Hanif menambahkan, isu Palestina sangat dekat di hati rakyat Indonesia. Untuk itu, Pemerintah RI akan terus mendukung kemerdekaan Palestina menuju tercapainya pertumbuhan ekonomi dan kerja layak di negara tersebut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kemnaker, Sugeng Priyanto, mengatakan, ILO harus menggunakan pengaruhnya untuk mengajak negara negara peduli pada kondisi ketenagakerjaan di Palestina.
“Indonesia sangat prihatin dengan laporan yang disampaikan oleh Dirjen ILO mengenai situasi para pekerja di wilayah pendudukan Israel di Palestina. Kita ingin negara-negara Gerakan Non Blok bersama mendesak ILO agar memobilisasi dana untuk Palestina Fund for Employment and Social Protection,” kata Sugeng Priyanto pada pertemuan anggota ILO dari Gerakan Non Blok di Jenewa.
Duta Besar Hasan Kleib, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, menyampaikan Direktur Jenderal ILO secara rutin setiap tahun selalu mempublikasikan laporan mengenai situasi ketenagakerjaan di wilayah pendudukan di Arab, termasuk Palestina.
Laporan tersebut menjadi dasar pembahasan pertemuan Konferensi Perburuhan Internasional di Jenewa.
“ILO mencatat blokade yang diterapkan Israel di wilayah Gaza berdampak pada situasi perekonomian di negara tersebut sehingga pasar kerja semakin memburuk. Tingkat pengangguran pemuda di Palestina bahkan telah mencapai sekitar 50%” jelas Dubes Hasan Kleib.
Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan Negara-Negara GNB di Jenewa mengesahkan deklarasi antara lain memuat situasi ketenagakerjaan di wilayah pendudukan Israel di Palestina.
Dalam deklarasi tersebut negara-negara GNB menegaskan dukungan terhadap perjuangan Palestina mewujudkan kemerdekaan serta keprihatinan mendalam terhadap situasi ketenagakerjaan di wilayah tersebut yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan sosial Palestina.