Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II/Indonesia Port Corporation (IPC) menggandeng investor untuk mendukung pembangunan daerah industri crude palm oil (CPO) dan turunannya serta menyiapkan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menjadi kawasan integrated port di Sumatra.
General Manajer Pelindo II cabang Bengkulu, Hambar Wiyadi, mengatakan pada Senin (4/6/2018) manajemen IPC Bengkulu dan PT Sudevam Ultratrecgreen Indonesia meneken nota kesepahaman (MoU) tentang rencana kerja sama pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) melalui pembangunan dan pengelolaan industri minyak goreng serta dampaknya terhadap perekonomian Bengkulu dan Pelabuhan Pulau Baai.
MoU tersebut ditandatangani oleh Hambar Wiyadi dan Lalitkumar Ratital selaku founder dan CEO Sudevam Group Indonesia, pada rangkaian acara pelaksanaan Kegiatan Safari Ramadhan Direksi PT Pelindo II ke Pelabuhan Bengkulu.
Acara juga dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Provinsi Bengkulu, Pemprov Kota Bengkulu, serta dari unsur kepelabuhanan dan kemaritiman dan pemangku kepentingan di sekitar lingkungan Pelabuhan Bengkulu.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Keuangan Pelindo II/IPC Iman Rachman dan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, M. Junaidin.
"Kerja sama dengan investor tersebut merupakan serangkaian strategi dan sistem untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan Bengkulu," ujar Hambar kepada Bisnis pada Selasa (5/6/2018).
Dia menjelaskan kerja sama itu sekaligus untuk mendukung pembangunan terminal curah cair yang saat ini sedang dilaksanakan pematangan lahan yang progresnya sudah mencapai 90%, kemudian akan dilanjutkan pembangunan dermaga dan sistem racking untuk mendukung kegiatan operasional terminal itu.
Hambar mengatakan keberadaan terminal curah cair ini diharapkan dapat menampung potensi CPO di Provinsi Bengkulu dan sekitarnya hingga mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Di samping itu, juga dilakukan pembangunan daerah industri untuk CPO dan turunannya serta menyiapkan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menjadi kawasan Integreted Port di Sumatra.
Hambar mengutarakan pengembangan Pelabuhan Bengkulu akan memperlancar arus barang melalui jalur laut baik distribusi hasil perkebunan selain CPO, karet, kopi, dan kayu yang akan diolah menjadi produk jadi di KEK Pulau Baai, tentunya ini akan menjadi faktor pendorong tumbuhnya aktivitas perekonomian.
Dia menambahkan Pemprov Bengkulu yang turut hadir dalam penandatangan MoU tersebut juga mendukung program pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Pulau Baai yang dilakukan oleh PT Pelindo II cabang Bengkulu dalam upaya ikut dalam mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dan berkontribusi secara nyata untuk kemajuan perekonomian di daerah btersebut.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan MoU oleh Hambar Wiyadi dengan manajemen PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Tentang Rencana Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Tangki Timbun Curah Cair di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT PTP, Imanuddin.
Juga dilakukan penandatanganan MoU antara Koperasi Karyawan Suaka Bahari IPC Bengkulu oleh Ketua Koperasi Karyawan IPC Bengkulu, Budi Utama dengan PT Jasa Peralatan Indonesia (PT JPPI) tentang Kerjasama Pemasaran, Engineering Project dan Supporting Program Full Maintenance di Lingkungan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia II Cabang Pelabuhan Bengkulu yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT JPPI, Bimo Widiyatmoko.
Dengan sinergi antara IPC Cabang Bengkulu dan Anak Perusahaan di lingkungan PT Pelindo II diharapkan akan percepatan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Bengkulu menjadi kawasan yang terintegrasi antara kegiatan kepelabuhanan yang ditunjang dengan kawasan ekonoki khusus.