Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ICP Mei 2018 Melejit 11,56%, Ini Penyebabnya

Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price) Mei 2018 mencatatkan kenaikan 11,56% menjadi US$72,46 per barel dibandingkan dengan tahun lalu. Alasannya, Kenaikan permintaan minyak secara global telah mendorong pergerakan harga minyak mentah global.
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price) Mei 2018 mencatatkan kenaikan 11,56% menjadi US$72,46 per barel dibandingkan dengan tahun lalu. Alasannya, Kenaikan permintaan minyak secara global telah mendorong pergerakan harga minyak mentah global.

Tim Harga Minyak Indonesia atau ICP memaparkan, kenaikan harga minyak mentah global dipicu beberapa hal seperti, Laporan OPEC di bulan Mei 2018, diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,65 juta barel per hari menjadi rata-rata 98,85 juta barel per hari.

"Permintaan itu menguat didukung oleh permintaan dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) serta perbaikan permintaan dari negara non-OECD seperti Asia dan Amerika Latin," ujarnya pada Selasa (5/6).

Pergerakan harga minyak global seperti, Harga Minyak Brent pada Mei 2018 naik sebesar US$5,13 per barel menjadi US$76,93 per barel dibandingkan dengan April 2018. Lalu, harga minyak Bren di Interncontinental Exchange (ICE) naik US$5,24 per barel menjadi US$77,01 per barel dibandingkan dengan April US$71,76 per barel.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di Nymex naik sebesar US$3,66 per barel menjadi US$69,98 per barel dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Lalu, harga minyak Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) naik US$5,68 per barel menjadi US$74,11 per barel.

Laporan International Energy Agency (IEA) pada Mei 2018, diperkirakan mengalami peningkatan terutama pada semester pertama 2018 yang disebabkan cuaca dingin di Eropa pada awal tahun, penambahan kapasitas petrokimia baru di Amerika Serikat serta kondisi perekonomian global yang membaik.

Selain itu, komitmen yang kuat dari negara-negara produsen minyak non-OPEC, yang dipimpin oleh Rusia, dan OPEC untuk mematuhi kesepakatan pembatasan produksi minyak mentah (Perjanjian Wina) hingga mencapai 1,8 juta barel per hari, sebagai upaya mengurangi stok minyak global yang tinggi.

Faktor lainnya yang menggerakkan harga minyak terus naik adalah kekhawatiran pasar atas potensi terganggunya pasokan minyak mentah global akibat gejolak geopolitik.

Keputusan AS untuk keluar dari perjanjian pembatasan senjata nuklir yang ditandatangani pada tahun 2015 antara Iran dengan China, Perancis, Jerman, Rusia, Inggris dan AS, dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran, berdampak negatif pada prospek pertumbuhan permintaan minyak mentah Iran.

Pengenaan sanksi tambahan bagi Venezuela setelah terpilihnya kembali Presiden Nicolas Maduro yang dikecam dunia internasional sebagai otokrasi, sehingga berpotensi semakin menurunkan pasokan dan ekspor minyak mentah negara tersebut yang telah anjlok hingga sepertiga dalam dua tahun terakhir.

Terakhir, peningkatan aktifitas kilang pengolahan AS dan Asia dengan tingkat pemanfaatan mencapai 90% dari kapasitas kilang.

Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan perekonomian di India dan China yang tinggi yang mendorong peningkatan permintaan minyak di sektor industri dan transportasi. Selain itu, tingkat pengolahan minyak China dan India yang masih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper