Bisnis.com, JAKARTA -- Kontraktor pembangunan bendungan menunggu pengembalian dana talangan pembebasan lahan bendungan senilai Rp503 miliar.
Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ni Made Sumiarsih mengatakan dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mencairkan lahan pembebasan bendungan senilai Rp825 miliar dari total anggaran 2017 yang senilai Rp2,378 triliun.
"Yang sudah cair bendungan Ciawi, Sukamahi, dan Tapin," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (3/6/2018).
Saat ini, para kontraktor atau penyedia jasa bendungan tengah menunggu kekurangan pengembalian dana talangan. Hingga kini, dana talangan yang belum dikembalikan masih senilai Rp503 miliar.
"Kami masih menunggu pengembaliannya," lanjut Made.
Di sisi lain, pemerintah tengah mengebut penyelesaian pembangunan bendungan pada tahun ini. Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso menuturkan bendungan yang akan selesai dalam waktu dekat ini adalah Bendungan Rotiklot yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang progres konstruksinya telah mencapai hampir 100%.
"Rotiklot sudah 98%, ini setelah Lebaran baru akan selesai," ungkapnya.
Dua bendungan lain yang akan selesai yakni Bendungan Tanju dan Mila di Pulau Sumbawa, NTT. Kemudian, Bendungan Pasalloreng di Sulawesi, Bendungan Logung di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Batam, Bendungan Sindang Heula di Banten, dan Bendungan Gondang di Jawa Timur.
"Bendungan itu progresnya rata-rata sudah sekitar 80%-85%. Kami kebut agar bisa delapan bendungan selesai tahun ini," tambah Imam.