Bisnis.com, JAKARTA— Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan harga gabah kering panen di tingkat petani turun 0,04%, dan harga beras medium di penggilingan turun 0,33% pada Mei 2018.
Dari laman BPS yang dikutip Hari ini, Senin (4/6/2018) mengemukakan dari 1.659 transaksi penjualan gabah di 30 provinsi selama Mei 2018, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 75,10%, gabah kualitas rendah 14,59%, dan gabah kering giling (GKG) 10,31%.
Selama Mei 2018, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.554 per kg atau turun 0,04%, dan di tingkat penggilingan Rp4.642 per kg atau turun 0,03% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada April 2018.
Rata-rata harga GKG di petani Rp5.267 per kg atau naik 0,47%, dan di tingkat penggilingan Rp5.373,00 per kg atau naik 0,12%.
Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.305 per kg atau turun 0,09%, dan di tingkat penggilingan Rp4.397 per kg atau turun 0,02%.
Dibandingkan Mei 2017, rata-rata harga pada Mei 2018 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 1,54% dan 10,47%, sedangkan GKG mengalami penurunan sebesar 4,77%.
Demikian juga di tingkat penggilingan, rata-rata harga pada Mei 2018 untuk kualitas GKP dan gabah kualitas rendah juga mengalami kenaikan masing-masing 1,58% dan 10,87%, sedangkan GKG turun sebesar 4,43%.
Pada Mei 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.524 per kg, turun sebesar 0,01% dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.190per kg, turun sebesar 0,33%.
Sementara rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.002 per kg, naik sebesar 0,11%.
Dibandingkan dengan Mei 2017, rata-rata harga beras di penggilingan pada Mei 2018 semua kualitas mengalami kenaikan, untuk kualitas premium sebesar 0,93%, kualitas medium sebesar 4,55%, dan kualitas rendah sebesar 7,50%.