Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Passport Uni Emirat Arab (UEA) terus mengalami peningkatan. Hal ini karena baru-baru ini mereka memperoleh akses ke delapan negara baru, yakni China, Irlandia, Burkina Faso, Uruguay, Guinea, Tonga, Benin, dan Honduras.
Perjanjian resiprokal dengan Tiongkok secara khusus telah mendorong industri perhotelan dan pariwisata UEA yang melaporkan pertumbuhan pariwisata hingga 70% sepanjang 2018 dibandingkan tahun 2017, karena wisatawan Tiongkok mulai memanfaatkan akses baru mereka ke pusat utama Timur Tengah.
Kementerian Luar Negeri UEA baru-baru ini mengatakan negara-negara UEA secara aktif memperkuat upaya diplomatiknya dalam upaya untuk memiliki salah satu dari lima paspor terbaik di dunia, sesuai dengan Visi 2021 negara tersebut.
"Perjanjian visa-waiver yang ditandatangani oleh UEA hingga saat ini sejalan dengan niat negara itu yang sedang berlangsung untuk memposisikan diri sebagai pusat komersial terkemuka di zona Gulf Cooperation Council (GCC), di mana UEA semakin menjadi tuan rumah bagi kantor pusat regional perusahaan multinasional yang beroperasi di beragam industri budaya seperti layanan kesehatan, profesional dan keuangan, serta teknologi digital," ungkap Ryan Cummings, Direktur Sinyal Risiko dan komentator terkemuka di wilayah MENA, menurut keterangan resmi dari Henley dan Partners, Rabu (30/5).
Ryan juga mengatakan perkembangan itu mencerminkan tujuan negara yang dipublikasikan untuk mengalihkan ketergantungan ekonominya dari industri ekstraktif ke sektor pariwisata, yang bertujuan menciptakan peluang kerja sebanyak 720.000 pada 2028. Diversifikasi ekonomi jauh dari sektor minyak dan menuju industri pariwisata yang kurang stabil sebenarnya telah menjadi tema umum di zona GCC.
Ryan menjelaskan Qatar memperpanjang program visa-waiver ke lebih dari 80 negara di kuartal terakhir 2017, dan negara tersebut terus melanjutkan tren ini pada tahun 2018. Ini adalah sebagai bagian dari tujuan Qatar untuk menarik 8 juta wisatawan setiap tahun pada tahun 2030.
Baca Juga
Arab Saudi juga mengeluarkan visa turis perdana pada tanggal 1 April 2018 sebagai realisasi untuk mengamankan targetnya sendiri sebesar 30 juta wisatawan pada tahun 2030.
"Namun demikian, yang mengubah kecenderungan di GCC adalah Oman, yang menarik keluarnya visa universal pada saat kedatangan di bulan Maret 2018. Pengunjung dari semua negara kecuali beberapa negara tertentu sekarang harus mengajukan permohonan e-Visa melalui situs web Polisi Oman Royal sebelum bepergian ke daerah tersebut,” tukas Ryan.