Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ONLINE SINGLE SUBMISSION: Pengamat Apresiasi Keseriusan Pemerintah

Pengamat mengapresiasi usaha pemerintah untuk finalisasi Online Single Submission, OSS, dalam rangka percepatan pelaksanaan berusaha.
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5). Sidang kali ini secara khusus membahas sistem Online Single Submission (OSS) untuk memudahkan perizinan usaha./Bisnis-Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5). Sidang kali ini secara khusus membahas sistem Online Single Submission (OSS) untuk memudahkan perizinan usaha./Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengamat mengapresiasi usaha pemerintah untuk finalisasi Online Single Submission, OSS, dalam rangka percepatan pelaksanaan berusaha.

Seperti diketahui, meski masih ditemukan kendala dalam proses finalisasi OSS, pemerintah masih terus berupaya untuk menyelesaikannya.

"Idenya sangat bagus dan pasti memberikan sinyal positif," kata pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Fithra Faisal kepada Bisnis, Minggu (27/5/2018).

Faisal menjelaskan, sulitnya relalisasi investasi dikarenakan masih sulitnya birokrasi yang dihadapi investor di lapangan, yang membuat ekosistem berusaha di Indonesia menjadi tidak baik.

"[Pelayanan Terpadu Satu Pintu] PTSP yang sekarang kan juga masih belum optimaal, karena memang masih harus berhadapan PTSP dari kementerian lain, jadi investor itu masih harus pergi ke beberapa meja, dan ini jadi tidak sinkron," jelasnya.

Ditambah, berdasarkan kajian yang dilakukan Univesitas Indonesia, katanya, hampir 40% pejabat eselon II di pemerintah pusat adalah dead wood.

Maksudnya adalah mentalitas korupsi dan pencari celah, yang harus diatasi melalui sistem pengawasan yang lebih baik dan lebih ketat. Birokrasi kayu mati juga yang membuat pemerintah mengalami kesulitan dalam mengikuti irama pelaku usaha, yang bertujuan lebih besar, dan bekerja cepat.

"Apa lagi kalau di daerah, porsinya akan lebih besar lagi," imbuhnya.

Senada dengan Fithra, ekonom Samuel Aset Manajemen (SAM) Lana Soelistianingsih mengatakan, implementasi OSS bisa memperkecil biaya yang dikeluarkan investor dalam urusan administrasinya.

"Kalau namanya online ya pasti bagus lah. akan banyak mengurangi perantara, dan artinya mengurangi biaya yang ditanggung investor," katanya kepada Bisnis.

Hanya saja, menurutnya, implementasinya akan sangat memakan waktu lama, karena pemerintah harus memastikan sistem dan satuan tugas OSS tidak ada celah, sehingga dapat digunakan tanpa menimbulkan error di kemudian hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper