Bisnis.com, JAKARTA--Hingga bulan ini, realisasi ekspor konsentrat tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara sejak diterbitkannya rekomendasi kedua pada 15 Februari 2018 telah mencapai 81.000 ton.
Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau mengatakan realisasi tersebut sebesar 18% dari total rekomendasi yang diperoleh. Adapun rekomendasi ekspor tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun.
"Kami mendapat kuota 450.000 ton. Realisasi sampai Mei sudah 81.000 ton atau 18% dari kuota," ujarnya, Jumat (25/5/2018).
Sementara itu, hingga April 2018, PT Freeport Indonesia telah mengekspor 305.000 ton konsentrat tembaga. Adapun tanggal rekomendasinya sama seperti Amman Mineral.
Direktur dan Executive VP Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan realisasi tersebut sekitar 24% dari jumlah rekomendasi yang diperoleh sebanyak 1,2 juta ton konsentrat tembaga. Tujuan ekspornya masih ke negara-negara yang selama ini memang menjadi tujuan ekspor Freeport Indonesia.
"Negaranya seperti Korea, Jepang, Filipina, Bulgaria," tuturnya.
Adapun Amman Mineral dan Freeport Indonesia masih bisa mengekspor konsentrat tembaga lantaran sedang membangun smelter di dalam negeri. Dalam Peraturan Pemerintah No. 1/2017, perusahaan masih bisa mengekpor mineral yang belum dimurnikan hingga Januari 2022 asalkan memenuhi berbagai persyaratan yang diatur kembali dalam peraturan turunannya.