Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Lonjakan Harga Tiket, Pemerintah Akan Surati Maskapai

Kementerian Perhubungan bakal menyurati maskapai guna mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat yang terlalu tinggi, jelang mudik Lebaran tahun ini.
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, PADANG — Kementerian Perhubungan bakal menyurati maskapai guna mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat yang terlalu tinggi, jelang mudik Lebaran tahun ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui mendapatkan keluhan soal peningkatan harga tiket pesawat saat momen hari besar tertentu, seperti Lebaran.

“Kami dapat keluhan itu [kenaikan harga tiket]. Pertama dari Sumbar saat momen mudik Lebaran dan kedua dari Kalimantan Barat saat imlek,” katanya di Padang, Senin (21/5/2018).

Dia mengatakan sebagai antisipasi kenaikan harga tiket secara berlebihan dirinya menjanjikan akan mengeluarkan edaran kepada perusahaan penerbangan untuk tidak menaikan harga tiket terlalu tinggi.

“Saya akan buat edaran, surati pengelola airlines, supaya harga lebih stabil dan tidak terlalu memberatkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebutkan harga tiket pesawat menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar di Sumbar, karena terjadi kenaikan harga yang sangat signifikan saat mudik Lebaran.

Menurutnya, kenaikan harga tiket pesawat jelang Lebaran dari berbagai daerah menuju Padang tergolong tidak masuk akal, karena kenaikannya bisa 200% hingga 400%.

“Setiap tahun selalu mengalami kenaikan, sangat tinggi,” kata Irwan.

Dia menuturkan kenaikan harga tiket itu sangat memberatkan masyarakat, dan juga mempengaruhi inflasi daerah.

Irwan mengatakan meski sudah ada ketentuan tarif batas bawah dan batas atas, namun kenaikan harga tiket mestinya juga tidak berlebihan dan tidak terlalu memberatkan masyarakat.

Tahun lalu, misalnya, harga tiket pesawat untuk maskapai Garuda Indonesia rute Jakarta – Padang yang normalnya di kisaran Rp900.000, bahkan naik hingga mencapai Rp3.000.000.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper