Bisnis.com, JAKARTA - Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menjalin kontrak khusus dengan Perum Bulog untuk menyuplai 100.000 ton beras kategori medium dan premium.
Perpadi menjalin kontrak khusus dengan Perum Bulog pusat dalam hal penyuplaian beras. Dengan kontrak khusus tersebut, Perpadi diwajibkan menyuplai 100.000 ton beras kepada Bulog dalam 2 - 3 bulan belakangan.
Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan kontrak tersebut yang sudah terealisasi adalah 45.000 ton atau 45% dari total kontrak.
“Kalau yang kemarin kontrak khusus itu kira-kira dari kontrak 100.000 ton yang sudah terealisasi 45.000. [Periode kontrak khusus] bukan sepanjang tahun, tapi 2-3 bulan ini,” katanya pada Kamis (17/5/2018).
Sutarto mengatakan, rata-rata mitra Perpadi pada umumnya menyuplai ke Bulog. Namun dengan kontrak khusus ini membuat semacam perjanjian yang mengatur Perpadi harus menyuplai ke Buloh untuk beras medium dan komersial dengan komposisi 1:1
“Kami melakukan kontrak khusus dengan bulog pusat. [Beras] pasti sesuai inpres Karena disitu ada beras untuk medium dan.komersial perjanjian komposisi 1:1. Kita akan lihat perkembangannya karena kontrak masih berjalan,” katanya.
Selain itu Perpadi juga masih menunggu petunjuk dan pelaksanaan dari Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian terkait kemungkinan atau KUR revitalisasi penggilingan padi.
“Belum masih menunggu ketetapan Menko [Darmin]. Kalau tidak ada juklak yang jelas tidak bisa karena kita perlu sop yang jelas dari Kementrian,” katanya pada Kamis [17/5].
Sejauh ini, kata Sutarto, kemungkinan tersebut masih dalam tahap diskusi antara Kemenko dengan Perum Bulog sebab KUR tersebut berkaitan dengan perusahaan plat merah itu. Namun dia berharap realisasi KUR tersebut dapat segera terwujud.