Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Negara Terbitkan Travel Advice, RI Diminta Respons Cepat

Pemerintah diminta untuk mempercepat pemulihan keamanan di dalam negeri guna mengembalikan kepercayaan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
Wisatawan mancanegara menunggu keberangkatan pesawat, di bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11)./Bloomberg-Putu Sayoga
Wisatawan mancanegara menunggu keberangkatan pesawat, di bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11)./Bloomberg-Putu Sayoga

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah diminta untuk mempercepat pemulihan keamanan di dalam negeri guna mengembalikan kepercayaan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.

Terlebih lagi, sejumlah negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Singapura dan Hong Kong telah mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advice) kepada warganya yang berniat mengunjungi Tanah Air. 

Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar menilai, imbauan perjalanan itu kontraproduktif terhadap upaya pemerintah dalam mencapai target wisatawan mancanegara sebesar 17 juta orang pada tahun ini.

Sejauh ini, pihaknya mengaku telah mendapatkan permintaan pembatalan paket wisata oleh kliennya. Namun, dia berharap upaya aparat hukum mengembalikan kondisi keamanan dapat mencegah terjadinya lebih banyak pembatalan paket wisata. 

 “Kami sekarang lebih menjelaskan kepada mitra mengenai kondisinya. Sejauh ini sudah ada 1-2 pembatalan dari anggota asosiasi. Kami berharap jumlahnya tidak bertambah,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/05).

Adapun dari lima pasar terbesar pariwisata Indonesia pada tahun ini, hanya dua negara yaitu China dan India yang tidak mengeluarkan imbauan bepergian. Sementara tiga lainnya yaitu Australia, Singapura dan Eropa diwakili Inggris telah mengeluarkannya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, wisman Inggris yang berkunjung ke Indonesia pada 2017 sebesar  361.197 orang, sedangkan Australia sebesar 1,18 juta dan menjadi penyumbang terbesar keempat pada tahun lalu. Singapura menjadi penyumbang  terbesar kedua setelah China, dengan jumlah kunjungan mencapai 1,5 juta wisman pada tahun lalu. Sementara Amerika Serikat berada di urutan kesembilan dengan jumlah wisman sebanyak 331.132 orang.

Sekedar catatan, imbauan perjalanan itu diterbitkan  menjelang periode libur tengah tahun yang menjadi high season pariwisata. Di lain sisi, pemerintah dan pelaku wisata juga tengah gencar memasarkan 250 paket wisata untuk menyambut pertemuan tahunan IMF-World Bank pada Oktober mendatang.

Mengenai hal ini, Asnawi optomistis penanganan yang cepat dari aparat penegak hukum terkait kasus terosisme tidak membuat dampak dari tersebut melebar hingga penyelenggaraan Asian Games dan IMF-World Bank. Untuk itu, dia menilai perlu adanya penyebaran informasi yang terpusat dan dikomandoi oleh Indonesia Tourism Crisis Centre yang telah dibentuk beberapa waktu lalu.

“Ini kita harapkan tiga bulan sudah recovery. Yang kita takutkan, kejadian di Surabaya tapi dianggap [seluruh] Indonesia. Ini perlu dijelaskan, supaya masyarakat internasional paham,” jelasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper