Bisnis.com, BANJARMASIN—PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan operasional terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin paling lambat pada November 2019.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandar Udara Syamsudin Noor Wahyudi mengatakan saat ini lelang proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor untuk terminal baru sudah dilakukan setelah sempat terhambat proses pembebasan lahan.
Dengan adanya pemenang lelang, dia menyebut kontraktor dapat langsung memulai pekerjaan untuk pembangunan terminal baru di Bandara Syamsudin Noor.
“Sudah kick off untuk mulai dilakukan pembangunan [terminal]. Target operasional paling lambat November 2019,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/5/2018).
Saat ini, pergerakan penumpang di Bandara Syamsuddin Noor sudah mencapai 3,5 juta penumpang per tahun. Sementara kapasitas terminal seluas 9.043 m2 tersebut hanya mampu menampung hingga 1 juta penumpang per tahun.
Dengan adanya pengembangan terminal baru seluas 60.284 m2, Wahyudi mengatakan kapasitas penumpang akan meningkat menjadi 6 juta hingga 7 juta penumpang per tahun. Terminal baru ini juga akan dilengkapi 5 garbarata yang akan langsung melayani penumpang.
Wahyudi menambahkan, sejalan dengan pembangunan terminal, pihaknya juga mengembangkan sisi udara yakni menambah luasan apron. Ke depan, dengan apron seluas 129.812 m2 dapat menampung parkir pesawat Boeing B-747 (2 unit), B-767 (2 unit), B-737 (12 unit) dan pesawat ATR (2 unit).
“Sebelumnya hanya dapat menampung 8 pesawat. Apron baru menambah kapasitas menjadi 16 pesawat,” tuturnya.
Apabila proyek pembangunan terminal baru mulai, berdasarkan informasi dalam laman https://ppbdj.ap1.co.id/, pembangunan infrastruktur, bangunan penunjang, dan perluasan apron yang masuk dalam paket dua sudah mencapai 25,371%.
RUTE INTERNASIONAL
Dengan adanya peningkatan kapasitas dan pergerakan penumpang maupun pesawat di Bandara Syamsudin Noor, Wahyudi sudah menyiapkan strategi seperti dengan mengurus izin untuk penerbangan internasional. Saat ini, Bandara Syamsudin Noor belum dapat melayani penerbangan langsung ke luar negeri kecuali untuk penerbangan haji.
“Kami sedang mengurus izinnya agar dapat melayani rute internasional karena saat ini masih belum [dapat melayani penerbangan internasional],” katanya.
Wahyudi menyebutkan salah satu pangsa potensial yang akan diraih adalah penerbangan untuk jemaah umrah. Selama ini, jemaah umrah yang berangkat dari Banjarmasin harus transit dahulu sebelum terbang ke Tanah Suci.
“Kalau [penerbangan] langsung, otomatis akan memangkas waktu juga akan meningkatkan layanan kepada penumpang,” tuturnya.
Selain untuk penerbangan umrah, Wahyudi berharap ada penerbangan internasional lain yang masuk melalui Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Saat ini, Bandara Syamsudin Noor melayani tujuh maskapai dengan total 80 penerbangan setiap hari.
Pengembangan Bandara Syamsudin Noor ini diperkirakan menghabiskan investasi Rp2,3 triliun.