Bisnis.com, JAKARTA - Harga Properti residential di pasar primer diestimasi terus meningkat, menyusul hasil survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia pada triwulan I-2018.
Berdasarkan data yang dirilis di situs Bank Indonesia hal tersebut tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2018 yang tumbuh sebesar 1,42% (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan IHPR pada triwulan sebelumnya sebesar 0,55% (qtq).
Survei tersebut juga mencatat survei kenaikan harga properti terjadi pada semua tipe rumah, terutama pada rumah tipe kecil, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Surabaya. Peningkatan harga rumah terutama disebabkan kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja, sama seperti triwulan sebelumnya.
"Survei juga memperkirakan kenaikan harga rumah masih akan berlanjut pada triwulan II-2018," demikian menurut rilis BI.
Penjualan properti residensial tetap mencatat pertumbuhan positif pada triwulan I 2018. Volume penjualan properti tumbuh 6,85% (qtq) pada triwulan I-2018. Namun, pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 26,69% (qtq).
Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial oleh pengembang terutama bersumber dari dana nonperbankan. Sebesar 57,84% pengembang menggunakan dana internal perusahaan sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan properti residensial.
Sementara itu, pembiayaan pembelian properti residensial oleh konsumen terutama bersumber dari perbankan. Sebanyak 75,80% konsumen memanfaatkan KPR dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial.