Bisnis.com, BINTAN -- Qube Holding Ltd menggenggam 70% saham Bintan Offshore Marine Centre (BOMC). Sedangkan sisanya, 30% dimiliki oleh Singatac Engineering Pte Ltd melalui anak usahanya yang sudah beroperasi di Bintan.
Michael Sousa, Chairman BOMC menuturkan pihaknya akan menginvestasikan US$9 juta untuk tahap pertama kawasan logistik terpadu bagi industri pertambangan offshore ini. Perusahaan memastikan akan menyiapkan investasi hingga ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) jika pasar menyambut keberadaan kawasan terpadu ini.
"Kami memilih Bintan karena merupakan sentral dari relasi Australia, Singapura dan Indonesia. Di dalam area ini kami akan siapkan layanan terpadu [guna mendukung operasional penambangan minyak lepas pantai]," kata Michael di sela peresmian dimulainya pembangunan (groundbreaking) BOMC, di Bintan, Selasa (8/9/2018).
Micheal optimis pasar akan menyerap layanan baru dari Qube ini. Apalagi, kata dia, Qube sebagai penyedia layanan logistik terintegrasi dari Australia ingin menghubungkan seluruh klien bisnisnya dalam industri terkait. Pemegang saham utama ini akan menjadikan BOMC sebagai hub logistiknya.
"[Qube sebagai] Share holder ingin menghubungkan para kliennya dengan BOMC," katanya.
Sementara itu Ho Chi Bao, Direktur Teknik Precision, Marine & Offshore dan Engineering Service Enterprise Singapura menuturkan pihaknya akan mendorong perusahaan di Singapura untuk memanfaatkan kawasan terpadu ini.
"UKM Singapura dapat mendirikan fasilitas di BOMC untuk menangkap peluang pertumbuhan baru di seluruh sektor dalam industri minyak gas. Enterprise Singapore akan terus mendukung pengembangan BOMC sebagai landasan peluncuran untuk UKM Marine & Offshore kami yang ingin berbisnis di Indonesia," katanya.