Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menegaskan para nelayan harus melek terhadap perkembangan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di Indonesia.
Selain menjaga kelestarian eksosistem laut, Jokowi menilai inovasi dan teknologi memainkan peran penting untuk memacu produksi budidaya ikan di sektor perikanan. Dia mencontohkan adanya keramba jaring apung di tiga wilayah saat ini yakni Sabang, Pangandaran, dan Karimun Jawa menjadi inovasi yang bagus di perikanan.
“Nelayan juga harus mengikuti perubahan teknologi. Keramba jaring apung baru dikerjakan di Pangandaran, Karimun Jawa, dan Sabang. Norwegia dan Taiwan sudah mengerjakan ini [keramba apung],” ujar Jokowi, Selasa (8/5/2018).
Meski harganya masih tergolong mahal, Kepala Negara mengungkapkan bukan berarti penggunaan keramba jaring apung adalah sesuatu yang mustahil. Jika para nelayan bergabung dalam satu organisasi, misalnya koperasi, maka implementasi keramba jaring apung ini bisa segera disebarluaskan.
“Sekali menghasilkan 1 lubang bisa 100 ton. Di 1 tempat ada 8 lubang, gede sekali. Kemarin dikembangkan di Pangandaran, kakap putih. Kita pilih ikan-ikan mahal dan gampang dijual di pasar ekspor,” paparnya.
Penggunaan teknologi semacam ini, menurut Jokowi, juga bisa menjadi solusi atas semakin sedikitnya ikan di beberapa titik tertentu di Indonesia sehingga para nelayan tidak lagi bergantung pada perikanan tangkap.