Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Izin Terlambat, Berdikari Hanya Impor 1.000 Ton Daging Kerbau

PT Berdikari (Persero) menargetkan dapat memasok setidaknya 1.000 ton daging kerbau dari India setelah pemerintah terlambat mengeluarkan izin untuk 9.180 ton impor pekan lalu.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Berdikari (Persero) menargetkan dapat memasok setidaknya 1.000 ton daging kerbau dari India setelah pemerintah terlambat mengeluarkan izin untuk 9.180 ton impor pekan lalu.

Target tersebut lebih sedikit dari rencana sebelumnya sekitar 5.000 ton saat puasa. Namun setelah izin dari pemerintah dikeluarkan cukup terlambat yakni pekan lalu, membuat instansi tersebut kesulitan memenuhi target akibat keterlambatan permintaan kepada produsen di India.

“Sudah dikeluarkan 9.180 ton izin impor daging kerbau untuk Berdikari,” kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/5/2018).

Direktur Utama PT Berdikari Eko Taufik Wibowo mengatakan BUMN tersebut ikut terlibat dalam pemenuhan permintaan di pasaran saat terjadi peningkatan kebutuhan dan harga daging. Pihaknya juga akan melakukan operasi pasar dan memungkinkan penjualan di bawah Rp80.000/kg.

Meski demikian Berdikari mengalami kendala dalam proses importasi. Selain harus terlebih dulu membuka tender, importir mesti bekerja keras untuk memesan daging kerbau dan bersaing dengan negara lain. Menurut Eko seluruh negara muslim meningkatkan permintaan untuk daging kerbau dari India.

Kemungkinan izin impor yang diberikan ini merupakan bagian dari total impor yang sebelumnya diberikan pemerintah kepada Perum Bulog sebesar 100.000 ton hingga akhir tahun. Bulog sendiri baru memasukan 8.000 ton dari jumlah tender yang sudah dibuka sebesar 40.000 ton.

“Sebelumnya kami target 5.000 bisa masuk saat puasa. Akan tetapi setelah terlambat keluar izin, kami harapkan sudah dapat masuk 1.000 ton sejak minggu pertama puasa,” katanya saat dihubungi Bisnis.com.

Tahun ini PT Berdikari mendapat jatah kuota impor sebanyak 20.000 ton. Total tersebut diberikan hingga akhir tahun. Meski demikian pihaknya baru mengajukan hampir 10.000 ton setelah melihat potensi permintaan pasar. Berdikari sebutnya menyesuaikan pemasokan sesuai kebutuhan masyarakat.

Jika pasokan berlebihan, dikhawatirkan bakal menjatuhkan harga daging beku saat lebaran nanti.

“Bisa jadi kuota izin 100.000 untuk bulog dibantu [sebagian oleh] berdikari. Mungkin Bulog juga sedang sibuk mengimpor beras, karena suplier dan distributor juga sama. Kami juga kerjsama dengan asosiasi,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper