Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Perikanan Melambat, SCI: Penyakit Udang Tahun Ini Lebih Ganas

Kendati wabah penyakit udang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, Shrimp Club Indonesia mengakui serangan awal tahun ini lebih hebat.
Presiden Joko Widodo di sela-sela peninjauan lahan tambak dan penyerahan izin pemanfaatan lahan tambak Perhutanan Sosial, di Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11)./Kementerian Setneg
Presiden Joko Widodo di sela-sela peninjauan lahan tambak dan penyerahan izin pemanfaatan lahan tambak Perhutanan Sosial, di Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11)./Kementerian Setneg

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati wabah penyakit udang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, Shrimp Club Indonesia mengakui serangan awal tahun ini lebih hebat.

Ketua SCI Jawa Barat-Banten Joko Sasongko mengatakan kendala budi daya udang di Indonesia masih berkutat pada masalah penyakit, mulai dari white feces syndrome (WSF), white spot syndrome (WSS), hingga infectious mionecrosis virus (IMNV).

Namun, karena awal tahun ini tebar benur dilakukan hampir bersamaan, dampak outbreak sangat terasa.

"Jujur, penyakit jaman now lebih ganas dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kami harap pemerintah ikut turun tangan mencegah penyebaran penyakit ini," kata Joko saat dihubungi, Senin (7/5/2018).

SCI berharap pemerintah gencar menyosialisasikan cara budi daya ikan yang baik (CBIB) ke petambak-petambak di seluruh sentra budi daya udang. Menurut Joko, CBIB dan pengaturan pola tebar dapat menghambat penyebaran penyakit dan menjaga produktivitas udang secara nasional.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) perikanan sepanjang Januari-Maret hanya 5,5%, melambat setelah periode sama tahun lalu melaju 7,1%.

Wabah virus yang menyerang udang dan banjir di sejumlah wilayah --meskipun tidak dalam eskalasi tinggi-- menjadi salah satu penyebab deselerasi sektor perikanan.

SCI belum mencatat data produksi udang sepanjang 3 bulan pertama tahun ini. Namun sebelumnya, Presiden SCI Iwan Soetanto memperkirakan produksi udang nasional tahun ini bertambah 50.000 ton atau 13% setelah tahun lalu mencapai 390.000 ton.

Produksi udang tahun lalu disumbang oleh panen tambak anggota SCI 280.000 ton, petambak terintegrasi 20.000 ton, serta petambak tradisional dan semiintensif 90.000 ton.

Seluruh produksi tambak anggota SCI dan tambak terintegrasi berupa udang vannamei, sedangkan produksi tambak tradisional dan semiintensif berupa udang windu (giant tiger) dan vannamei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper