Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Fed Rate Tetap, Indeks Naik Tipis

Indeks dolar Amerika Serikat yang mengukur kekuatan mata uang tersebut atas sejumlah mata uang dunia lainnya mendekati level tertinggi pada bulan berjalan tahun ini.
Indeks dolar AS menguat tipis./.Bloomberg
Indeks dolar AS menguat tipis./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—  Indeks dolar Amerika Serikat yang mengukur kekuatan mata uang tersebut atas sejumlah mata uang dunia lainnya mendekati level tertinggi pada bulan berjalan tahun ini.

Indeks dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis Wib (3/5/2018)  menguat tipis yaitu 0,07% ke level 92,512.

Sementara itu, level tertinggi hingga memasuki awal Mei tahun ini, indeks dolar berada di angka 92,528 yang terjadi pada 9 Januari.

Indeks dolar menguat tipis di saat bank sentral AS (Federal Reserve) pada rapat 1-2 Mei 2018 mengumumkan mempertahankan suku bunganya di angka 1,75% , meski inflasi di negara tersebut menghangat.

"Tidak ada berita khusus, selain Fed tetap berada di jalurnya," kata Robert Pavlik, Kepala Strategi Investasi, SlateStone Wealth LLC seperti dikutip Reuters, Kamis (3/5/2018).

Pada 2018, Fed terakhir menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin sehingga terkerek menjadi 1,75% pada 20 maret 2018.

The Fed menaikkan suku bunga acuannya tiga kali tahun lalu Para pejabat Fed mengindikasikan pada Maret mereka mengharapkan tiga atau empat kenaikan suku bunga pada 2018.

Seperti diketahui, Bank sentral AS, Federal Reserve, mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu (2/5/2018) dan menyatakan keyakinan bahwa kenaikan inflasi yang mendekati target akan dipertahankan.

Komite penetapan suku bunga The Fed juga mengesampingkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pekerjaan baru-baru ini, serta mengatakan bahwa aktivitas telah berkembang dengan tingkat sedang dan lapangan pekerjaan rata-rata cukup kuat dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam sebuah pernyataan setelah berakhirnya pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dilansir Reuters, The Fed mengatakan inflasi telah bergerak mendekati target dan bahwa dalam periode 12 bulan ke depan diperkirakan akan berjalan di dekat target 2%.

Keputusan The Fed untuk mempertahankan Fed Fund Rate dalam kisaran 1,5%-1,75% diambil dengan suara bulat. Investor sebelumnya memperkirakan tidak ada kenaikan pada pertemuan pekan ini. Pasar saham dan imbal hasil obligasi sebagian besar tidak terpengaruh oleh keputusan tersebut.

"Dari pandangan kami mengenai pernyataan The Fed, itu sangat hambar. Pandangan mereka kira-kira seimbang," kata John Canavan, analis pasar di Stone & McCarthy Research Associates, seperti dikutip Reuters.

Kepercayaan keseluruhan The Fed terhadap prospek ekonomi juga disoroti oleh pernyataannya bahwa investasi bisnis tetap terus tumbuh kuat.

Ketua Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell telah menyatakan bank sentral akan mengejar pendekatan konservatif terhadap kebijakan moneter serta melanjutkan secara bertahap kenaikan suku dalam menghadapi ekonomi yang kuat yang belum memicu lonjakan inflasi.

Data inflasi yang menjadi acuan The Fed melonjak 1,9% pada Maret 2018 secara year-on-year (yoy). Ini menjadi kenaikan terbesar sejak Februari 2017, setelah meningkat 1,6% secara yoy.

Investor sangat mengharapkan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed pada 12-13 Juni 2018.

 

Indeks dolar AS

Tanggal           Indeks dolar AS

2 Mei 2018      92,512%

1 Mei 2018      92,449%

Sumber: Bloomberg


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper