Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Gandeng FAO Bina Pasar Unggas Sehat

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) melakukan pemilihan pasar binaan sebagai model pasar unggas yang sehat.
Pekerja memberikan pakan ternak./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja memberikan pakan ternak./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) melakukan pemilihan pasar binaan sebagai model pasar unggas yang sehat.

Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen PKH Arief Wicaksono mengatakan pada tahun ini menargetkan dapat menciptakan 3 pasar sehat dan 2 RPHU.

“Untuk tahun 2018, kegiatan ditargetkan dapat terlaksana minimal di 3 pasar dan 2 RPHU (Rumah Potong Hewan Umum) di wilayah Jabodetabek,” katanya Rabu (2/5).

Dia berharap dengan keberadaan pasar yang sehat dapat mengendalikan penyakit Flu Burung di sepanjang rantai pasar unggas di wilayah Jabodetabek pada khususnya dan Indonesia umumnya.

Ada beberapa kriteria untuk menentukan pasar dan RPHU yang akan dijadikan proyek percontohan pasar binaan Kementan bersama dengan FAO ECTAD.

Kriteria tersebut adalah merupakan pasar rakyat dan diutamakan bagian dari program pasar sehat. Pasar SNI serta memenuhi syarat-syarat biosekuriti di pasar seperti tidak ada penjualan dan pemotongan unggas hidup di dalam pasar. Pasar hanya menjual karkas unggas yang di peroleh dari RPHU di luar area pasar.

Menurutnya, dalam catatan Kementan bahwa angka lalu-lintas unggas hidup yang masuk ke wilayah Jakarta mencapai 1 juta unggas setiap harinya. Arief mengatakan angka penyakit Flu Burung, tertinggi berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, yang diduga sebagai dampak dari tingginya tingkat perdagangan unggas melalui pasar unggas hidup yang memasuki DKI Jakarta.

Oleh sebab itu Kegiataan pasar binaan ini dilakukan untuk mendukung program restukturisasi rantai pasar unggas melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas kegiatan hygiene dan sanitasi di pasar unggas hidup. Selain itu juga sosialisasi pasar unggas yang sehat bagi konsumen dan pedagang unggas, serta peningkatan pembersihan dan desinfeksi untuk kendaraan pengangkut unggas dalam mencegah penularan virus Avian Influenza ke peternakan.

“Kegiatan ini tidak bisa sendiri, diperlukan dukungan dari pihak-pihak terkait terutama yang memiliki program sejalan seperti di Kementerian Kesehatan dalam program pasar sehat dan kementerian perdagangan dalam program pasar SNI,”katanya.

Kegiatan intervensi rantai pasar unggas ini bekerjasama dengan FAO yang dilakukan sejak tahun 2009. Proyek pilot Pasar Binaan dimulai pada tahun 2017 di Pasar Sukatani, Kota Depok. Kegiatan dilakukan dalam bentuk penguatan kapasitas dan bantuan peralatan kebersihan pasar, serta membangun kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper