Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Impor Daging dari Brasil, Kadin: Pelaku Usaha Perlu Rekanan Lokal

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) menyatakan pelaku usaha importir daging sapi asal Indonesia memerlukan lokal partner di Brazil agar proses pengimporan berjalan mulus.
Ilustrasi/Bisnis Deliana Pradhita Sari
Ilustrasi/Bisnis Deliana Pradhita Sari

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan pelaku usaha importir daging sapi asal Indonesia memerlukan rekanan lokal di Brasil agar proses importasi berjalan mulus.

Wakil Ketua Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani mengatakan dari hasil Tim audit yang terdiri dari komisi ahli dan unit teknis yang bertolak ke Brasil untuk mengecek kesiapan importasi daging sapi para pelaku usaha memerlukan partner lokal di Brasil untuk merealisasikan niat mendatangkan daging sapi dari negeri samba.

"Masih perlu perbaikan dari segi standar yang harus disiapkan oleh perusahaan disini. Kita juga perlu banyak kemitraan karena belum sepenuhnya siap jadi perlu perbaikan dengan membentuk kemitraan dari perusahaan Brasil. Kami perlu local partner dan kami lagi cari itu," katanya pada Rabu (2/4).

Shinta mengatakan sudah membuat bisnis forum yang besar antara pengusaha di kedua negara agar dapat merealisasikan ide tersebut.

Menurutnya, masih banyak komoditas yang dapat dipergangkan oleh kedua belah negara. Daging sapi, dapat menjadi permulaan sebelum menuju komoditas agrikultur lainnya.

"Kita belum fokus dengan hubungan dagang bersama brazil. Padahal Ini potensi pasar besar dan daging sapi salah satu komoditas yg bisa dielaborasi,"katanya.

Shinta mengatakan pemerintah Brasil mengajukan beberapa persyaratan untuk melakukan importasi daging sapi. Oleh sebab itu dia meminta pemerintah untuk memfasilitasinya karena bekerja dalam skema sistem kuota supaya hal tersebut dapat terlaksana.

Adapun saat ini anggota Kadin, katanya, yang siap melakukan importasi daging sapi dari Brazil sebanyak 5-10 pelaku usaha. "Pemain disini tidak banyak yang siap. Kalau kadin 5-10 siap dalam skala besarnya," katanya.

Terakhir, kata Shinta, pemerintah perlu mempercepat agenda protokol karantina supaya produk agrikultur dari Indonesia juga bisa diekspor ke Brazil selain sawit dan karet.

"Penting untuk punya protokol karantina karena produk agriculture perlu agar bisa masuk kesana. Maunya protokol itu cepatt selesai kalau bisa tahun ini,"tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper