Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Karagenan di Pasuruan Ini Sulit Kerek Produksi

PT Kappa Carrageenan Nusantara (KCN), produsen tepung karaginan dan agar di Pasuruan, Jawa Timur, sulit menaikkan produksi karena terkendala kapasitas mesin dan kebutuhan sebagian bahan baku yang harus diimpor.
Budi daya rumput laut: Salah satu kekayaan Maluku/Antara-Izaac Mulyawan
Budi daya rumput laut: Salah satu kekayaan Maluku/Antara-Izaac Mulyawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kappa Carrageenan Nusantara (KCN), produsen tepung karagenan dan agar di Pasuruan, Jawa Timur, sulit menaikkan produksi karena terkendala kapasitas mesin dan kebutuhan sebagian bahan baku yang harus diimpor.

Direktur KCN Mursalim mengatakan kapasitas mesin pabrik terbatas, yakni hanya 6 ton per bulan. Meskipun kebutuhan modal hanya Rp50 miliar untuk kapasitas produksi 10 ton per bulan, perusahaan yang berdiri 2012 itu belum dapat membeli mesin baru.

Menurut dia, mesin untuk memisahkan sari dari serat sudah dapat dipenuhi dari lokal. Namun, mesin untuk menyaring air dari serat masih diimpor dari China dan Jepang. Selain itu, pabrik kekurangan bahan kimia karena banyak yang diekspor. Pabrik pun harus menanggung harga beli bahan kimia lebih mahal, yakni Rp15.000 per kg dari semula Rp7.000 per kg.

"Sparepart [suku cadang mesin] kalau enggak beli dari luar, kualitas maupun rendemennya kurang bagus juga," ujar Mursalim, Senin (30/4/2018).

Di samping kendala mesin, produsen karagenan juga dibayangi pasokan bahan baku yang tidak stabil. Industri, kata Mursalim, ditopang oleh petani tradisional yang sulit memulihkan produksi ketika terkena gangguan, baik akibat cuaca maupun kebijakan pemerintah. Dia memberi contoh, saat ide membatasi ekspor bahan baku (rumput laut kering) mencuat, petani terdemotivasi membudidayakan rumput laut.

Selain itu, kualitas bibit rumput lama kian lama kian menurun. Rendemen ekstraksi gracillaria yang pada 2014 masih di atas 12% kini hanya berkisar 8%-9%. Demikian pula dengan yield ekstraksi cottonii yang turun dari 20% menjadi 18%.

Ekstraksi gracillaria menghasilkan alkali treated gracillaria yang menjadi bahan baku agar-agar. Adapun ekstraksi cottonii menghasilkan alkali treated cottonii untuk bahan baku semi refined carrageenan (SRC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper