Bisnis.com, JAKARTA -- ExxonMobil mengumumkan rencana untuk mengakuisisi PT Federal Karyatama (FKT), salah satu produsen dan distributor pelumas sepeda motor di Indonesia.
Aksi korporasi tersebut menjadi bagian dari rencana ekspansi ExxonMobil ke pasar penting internasional. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan yang dirilis Minggu (29/4/2018) malam waktu setempat, akuisisi tersebut mencakup merek Federal Oil dan pabrik pengolahan di Cilegon, Jawa Barat yang menghasilkan 700.000 barel oli per tahun.
Jika rencana ini disetujui oleh pemegang saham, pemerintah, dan otoritas terkait, ExxonMobil akan mengambil alih 100% saham FKT dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) serta afiliasinya.
Transaksi tersebut diharapkan dapat rampung setidaknya pada kuartal III/2018.
"Asia Pasifik adalah salah satu pasar oli dengan pertumbuhan paling cepat di dunia," ujar Bryan Milton, Presiden ExxonMobil Fuels & Lubricants Company.
Dia melanjutkan akuisisi ini, dibantu dengan brand pelumas premium eksisting milik perusahaan, akan membantu perusahaan untuk tumbuh dan melayani pelanggan dengan lebih baik di Indonesia. Pengetahuan dan pengalaman FKT disebut bakal mendukung tujuan ExxonMobil.
"Didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kelas menengah yang terus bertambah, Asia diperkirakan akan mewakili 70% permintaan pasar pelumas dunia dalam beberapa dekade ke depan," sebut Nigel Searle, Senior Vice President ExxonMobil Lubricants.
Dia menambahkan pihaknya terus melakukan investasi strategis untuk memastikan ExxonMobil tetap mampu memenuhi permintaan pelumas global yang terus meningkat.
FKT didirikan pada 1988 dan diklaim telah menjadi pemimpin di pasar pelumas sepeda motor Indonesia. Jaringan distribusinya didukung oleh 40 diler, 3.200 Federal Oil Centers, dan lebih dari 1.000 peritel di seluruh Tanah Air.
Adapun ExxonMobil dan anak usahanya sudah beroperasi di Indonesia sejak lebih dari 120 tahun lalu. Perusahaan ini telah berinvestasi lebih dari US$23 miliar di Indonesia sejak 1979 dan memiliki lebih dari 500 karyawan di Tanah Air, di mana 95% di antaranya adalah warga Indonesia.