Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditunjuk Jadi Dirut PTPN III, Dolly Pulungan Punya PR Industri Gula

Kementerian BUMN mendorong PTPN III (Persero) untuk merealisasikan beberapa target dengan ditunjuknya Dolly Pulungan sebagai Direktur Utama pada 2018.
 Dolly Pulungan/Istimewa
Dolly Pulungan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mendorong PTPN III (Persero) untuk merealisasikan beberapa target dengan ditunjuknya Dolly Pulungan sebagai Direktur Utama pada 2018.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan penunjukan Dolly Pulungan sebagai Direktur Utama PTPN III dapat membawa beberapa perubahan signifikan.

“Kami harapkan Dirut baru [Dolly Pulungan] bisa melakukan restrukturisasi keuangan perusahaan dan segera melakukan pembenahan Pabrik Gula,” katanya kepada Bisnis, Minggu (29/4).

Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan spin off terhadap pabrik gula milik PTPN XIV dan PTPN VII supaya investor asing mau menanamkan modalnya.

“Spin off untuk pabrik-pabrik gula milik PTPN XIV dan PTPN VII dalam rangka mengundang pihak investor masuk dalam pengelolaan pabrik gula. [Sejauh ini] sudah mulai ditawarkan oleh Holding PTPN III,”katanya.

Adapun selain pabrik gula, PTPN III diberi mandat agar bisa menyelesaikan program pembangunan pabrik minyak sawit dan mengembangkan komoditas hortikultura lainnya. Dengan begitu, Wahyu berharap pemasukan dari sektor agroindustri juga meningkat karena proses hulu ke hilir berjalan dengan baik.

 “[Target pemasukan] pastilah ditingkatkan. Kalau produktivitas komoditas yang dikelola naik, industri hilir berjalan dengan baik maka pemasukan atau pendapatan dipastikan dapat meningkat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PTPN III Dolly P. Pulungan mengatakan pihaknya bekerjasama dengan PT Pupuk Indonesia dalam pengadaan pupuk tipe Urea dan NPK di seluruh perkebunan milik negara.

Pupuk tersebut akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan jenis-jenis untuk memaksimalkan produktivitas. "Kami ingin agar tanaman mendapatkan pupuk yang bagus dan tepat waktu agar produktivitas meningkat,"katanya Kamis (26/4).

Dolly berharap dengan mendapatkan jenis pupuk yang tepat dan sesuai spasialisasi dapat mendokrak rendemen perkebunan. Oleh karena saat ini, baik itu kelapa sawit atau tebu memiliki rendemen yang rendah dibandingkan dengan rendemen perusahaan swasta.

Selain itu, dia menjelaskan alasan langkah kerjasama ini diambil adalah untuk mengefisienkan pengeluaran agar harga jual produk kompetitif di pasar. Pupuk dalam biaya pokok produksi, katanya, mendapatkan porsi sebesar 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper