Bisnis.com, JAKARTA -- Swasta diharapkan meniru pola operasi keramba jaring apung lepas pantai (KJA offshore) yang dijalankan pemerintah, terutama menyangkut pelibatan masyarakat sekitar.
Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto berharap proyek pemerintah yang mengadopsi teknologi Norwegia memicu swasta untuk terjun ke usaha offshore sehingga industri budi daya ikan laut (marikultur) berkembang dalam lima tahun ke depan.
Pola pemerintah yang dapat ditiru a.l. pendederan kakap putih (barramundi) yang melibatkan tenaga kerja langsung 200-240 orang, pemasok pakan ikan (pelet dan rucah), dan tenaga keamanan.
Menurut hitungan Slamet, ada 420-477 tenaga kerja yang terlibat, mulai dari kegiatan pembenihan hingga pembesaran. Khusus tambahan pakan berupa ikan rucah akan diperoleh dari hasil tangkapan nelayan yang tergabung dalam beberapa koperasi unit desa (KUD).
"Harapan kami, percontohan di tiga lokasi [Pangandaran, Sabang, Karimunjawa] akan dicontoh oleh industri. Polanya yang dicontoh sehingga menjadi industri akuakultur yang berkelanjutan," katanya, Jumat (27/4/2018).
KKP menjadwalkan tebar benih di KJA offshore Sabang pada Mei dan Karimunjawa bulan berikutnya. "Kami mengantisipasi jangan sampai panen terlalu banyak pada waktu bersamaan," ujar Slamet.
Dengan perhitungan kepadatan tebar 150.000 ekor per lubang (setiap lokasi KJA terdiri atas 8 lubang), kelulushidupan (survival rate) 80%-85%, dan berat panen 800 gram per ekor, KKP mengestimasi panen akan berkisar 768-816 ton per tahun.
Dengan asumsi harga Rp70.000 per kg, nilai panen per unit KJA akan Rp53,8 miliar-Rp57,1 miliar per tahun. Dengan demikian, produksi kakap putih dari tiga KJA lepas pantai setiap tahun diestimasi 2.304-2.448 ton senilai Rp161,3 miliar-Rp171,4 miliar.
Slamet mengatakan KKP telah menyiapkan pemasaran hasil panen ke sejumlah negara, mencakup Australia, Eropa, Jepang, dan Timur Tengah, dengan menggandeng BUMN PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus.
Menurut dia, produk kakap putih dapat dipasarkan dalam dua bentuk, yakni fillet dan ikan beku. Harga fillet kakap hidup berkisar Rp160.000-Rp190.000 per kg.
KKP merekam produksi seluruh jenis kakap nasional 2017 mencapai 25.051 ton atau melesat 352% dari realisasi tahun sebelumnya. Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau memasok 78% produksi nasional. KKP menargetkan produksi kakap tahun ini 30.000 ton.
"Hampir semua produksi ikan nasional krn dipicu oleh konsumsi ikan yang naik. Iklim usaha perikanan juga bagus. Harga ikan tawar, ikan laut, bagus." ujar Slamet menjelaskan latar belakangan peningkatan produksi.