Bisnis.com, JAKARTA -- Organisasi Maritim Internasional atau International Maritime Organization (IMO) memutuskan untuk mengambil langkah penting guna mengurangi dampak iklim dari pelayaran dunia dengan mengurangi emisi karbon dari industri tersebut.
Sebanyak 173 negara anggota IMO sepakat untuk mengurangi emisi karbon dari pelayaran dunia sedikitnya 50% pada 2050.
Keputusan penting tersebut tertuang dalam kesepakatan di Sidang Marine Environment Protection Committee IMO, di mana negara anggota--termasuk Indonesia--sepakat untuk mengupayakan penghapusan emisi secara bertahap dengan merujuk para Perjanjian Perubahan Iklim Paris atau Paris Agreement.
Tujuan utama Paris Agreement yakni membatasi kenaikan suhu rata-rata global ke bawah 2 derajat celcius atau sedekat mungkin hingga 1,5 derajat celcius dibandingkan dengan tingkat pra industri.
Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB Patricia Espinosa mengatakan keputusan IMO untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari transportasi laut merupaka tonggak utama dalam mengatasi perubahan iklim.
"Ini akan mempercepat dekarbonisasi yang tak terelakkan dari pelayaran global, yang kita butuhkan semua untuk mencapai tujuan Paris Agreement," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Kamis (19/4/2018).
Baca Juga
Untuk diketahui, pelayaran global menyumbang sekitar 2,2% total emisi karbon dunia. Tanpa tindakan berarti, jumlah tersebut akan tumbuh 50%-250% pada 2050.
Keputusan IMO untuk mengurasi emisi karbon membuat negara-negara anggota mengadopsi strategi pengurangan gas rumah kaca secara komprehensif di sektor perkapalan.